JawaPos.com-Anthony Sinisuka Ginting datang dengan status sebagai unggulan pertama. Dia juga ’’hanya’’ menghadapi Lucas Claerbout yang menempati ranking ke-67 dunia.

Namun, performa Ginting memang sedang genting. Bertanding di Palma Indoor Stadium kemarin, Ginting langsung tersingkir di babak pertama. Dia kalah dua game langsung (16-21, 13-21).

Hasil tersebut menegaskan penampilan Ginting yang belum konsisten. Setelah meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo dan berhasil membawa tim Indonesia menjadi jawara Piala Thomas, penampilannya malah naik turun.

Sang pelatih Irwansyah mengakui bahwa performa Ginting kemarin sangat tidak bagus. Pemain kelahiran Cimahi tersebut dianggap tidak memiliki variasi serangan.

’’Ginting main tidak bagus, tidak bisa mengontrol lawan. Variasinya juga monoton sehingga mudah ditebak lawan,’’ keluh Irwansyah kemarin.

’’Kakinya pun sudah kelihatan berat di lapangan. Saya tanya sama dia setelah selesai main, dia bilang feeling sedang tidak enak,’’ jelas Irwansyah.

Kepada Jawa Pos sebelumnya, Irwansyah sebetulnya optimistis Ginting bisa menampilkan pola terbaiknya di Korea Open. Apalagi, dia berhasil menembus semifinal di Swiss Open.

Kini, dengan langsung gugur di babak awal, Irwansyah bakal membenahi pola dan cara berpikir Ginting. Menurut dia, saat latihan, pukulan yang dilancarkan Ginting tidak enak. Hal itu membuatnya kepikiran.

’’Dan itu yang membuatnya tidak percaya terhadap kemampuan yang dimiliki. Jatuhnya menjadi beban,’’ bebernya.

Saat Ginting takluk di babak awal, kompatriotnya, Shesar Hiren Rhustavito, berhasil mengandaskan perlawanan wakil Thailand Sitthikom Thammasin dengan skor 2-1 (21-18, 14-21, 21-9).

Kemenangan itu begitu melegakan bagi pemain yang akrab disapa Vito tersebut. Sebab, di tiga turnamen sebelumnya, mulai German Open, All England, dan Swiss Open, Vito selalu tersingkir di babak pertama. ’’Iya, saya memang cukup kecewa untuk penampilan saya di tur Eropa kemarin,’’ ucapnya.

Bermain sabar dan fokus menjadi kunci kemenangannya. Vito menilai di game pertama awal sebenarnya sudah langsung in. Namun, lawan coba mengubah tempo permainan di pertengahan game. ’’Saya agak kaget, tapi beruntung bisa kembali ke pola saya dan ambil kemenangan,’’ tutur Vito.

Saat game kedua, Vito mengakui kalau tempo dan pola mainnya masih terlalu mengikuti lawan.

’’Di game ketiga, saya memaksa lawan untuk mengikuti tempo permainan saya dan dia kelihatan sulit mengimbangi. Kunci kemenangan tadi bermain sabar dan fokus poin demi poin,’’ sambungnya.

Di babak 16 besar, tantangan lebih besar menanti Vito. Dia bakal menghadapi jagoan India, Lakhsya Sen.

Penampilan Anthony Sinisuka Ginting setelah Thomas Cup 2021

2021
– 32 besar: Victor Denmark Open vs Thomas Rouxel (retired 1-4)
– 32 besar: Daihatsu Indonesia Masters vs Kunlavut Vitidsarn (21-19, 14-21, 13-21)
– 32 besar: Siminvest Indonesia Open vs Christo Popov (17-21, 18-21)

2022
– 16 besar: Yonex Gainward German Open vs Lakshya Sen (7-21, 9-21)
– Quarterfinal: Yonex All England Open Badminton Championship vs Victor Axelsen (4-21, 9-21)
– Semifinal: Yonex Swiss Open vs Prannoy H.S. (19-21, 21-19, 18-21)
– 32 besar: Korea Open vs Lucas Claerbout (16-21, 13-21)

By admin