DENPASAR, beritaterkini.co.id | Berkembangnya Sampradaya luar di Bali belakangan ini ternyata mendapat perhatian serius dari Brigadir Jendral Polisi (Pur) Drs. I Gede Alit Widana, SH, MSi.

 

Mantan Waka Polda Bali yang kini masuk ke Partai Demokrat ini bersikap tegas tidak mengayomi Sampradaya Hare Krisna dan Saibaba di lingkungan Hindu Bali dan Hindu Nusantara, demi ajegnya Dresta Bali.

 

Bahkan sikap tegasnya ini dibuktikan saat dirinya terlibat langsung menjadi Ketua Sabawalaka PHDI Samuan Tiga.

 

Prinsip perjuangan Sabawalaka PHDI Samuan Tiga ini menurut Alit Widana adalah mengajegkan Dresta dan Adat Budaya Bali dari rongrongan idiologi trans nasional, yakni Sampradaya Hare Krisna dan Saibaba. Tentunya perjuangan ini bersama masyarakat Bali.

 

“Sejak munculnya Sampradaya Hare Krisna dan Saibaba ini, kami bersama rakyat telah berjuang mengajegkan Dresta dan Adat Budaya Bali. Ini sikap saya selaku pribadi dan mewakili masyarakat Bali,” tegasnya kepada tim beritaterkini.co.id, Minggu (3/4/2022).

 

Dalam perjuangan itu menurut Alit Widana, prinsipnya tidak mengayomi di dalam tatanan Hindu Bali maupun Hindu Nusantara. Namun tidak membenci atau memusuhi Sampradaya luar ini.

 

“Biarkan begitu saja mereka, yang jelas keberadaannya tidak diayomi di tatanan Hindu Bali maupun Hindu Nusantara. Kita tidak membencinya ataupun memusuhinya,” ujarnya.

 

Langkah tegas tersebut diambil menurutnya karena keberadaan ajaran Sampradaya Hare Krisna dan Saibaba di Bali, bisa merusak atau merongrong tatanan tradisi Adat ataupun Dresta Bali.

 

Kedepannya bersama masyarakat Bali, inilah yang akan diperjuangkan demi keajegan Dresta dan Adat Budaya Bali dari rongrongan Sampradaya asing tersebut.(tia)





Artikel Ajegkan Dresta dan Adat Budaya Bali, Alit Widana Tolak Sampradaya Asing pertama kali tampil pada Berita Terkini.

By admin