JawaPos.com–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan pengamatan hilal penentuan awal bulan Ramadan 1443 H (2022) pada Jumat (1/4).
”BMKG akan melaksanakan rukyat hilal pada Jumat (1/4) oleh 34 tim yang tersebar di Indonesia,” ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono seperti dilansir dari Antara, Minggu.
Dia menjelaskan, 34 tim itu antara lain di Banda Aceh, Tapanuli Tengah (dua lokasi di Pantai Binasi dan Pantai Sindeas), Pariaman, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam (dua tim), Anyer, Tangerang, Jakarta, Pelabuhan Ratu (dua tim), Tegal, Kebumen, dan Jogjakarta. Kemudian, Malang, Badung, Mataram, Kupang, Waingapu, Alor, Balikpapan, Makassar (dua tim), Donggala, Manado, Kolaka, Gorontalo, Ternate, Ambon, Sorong, Biak, dan Merauke.
Rahmat Triyono menyampaikan, konjungsi (ijtimak) awal Ramadan 1443 H di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada Jumat (1/4) pukul 13.24 WIB atau 14.24 wita atau 15.24 WIT. Terbenam matahari pada 1 April paling awal terjadi di Merauke (Papua) pukul 17.43 WIT dan paling akhir pukul 18.48 WIB di Sabang (Aceh).
”Tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 1,11 derajat di Jayapura (Papua) sampai dengan tertinggi sebesar 2,19 derajat di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat),” papar Rahmat Triyono.
Dia menambahkan, elongasi saat matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 2,87 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan terbesar 3,46 derajat di Sabang (Aceh). Sedangkan umur bulan saat matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 2,31 jam di Merauke (Papua) sampai dengan yang tertua sebesar 5,39 jam di Sabang (Aceh).
Kemudian, lag atau selisih terbenam matahari dan terbenam bulan berkisar antara 6,44 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat). Dan kecerlangan bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,06 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,092 persen di Sabang (Aceh).
”Hasil rukyat hilal awal Ramadan 1443 H pada 1 April berpotensi kecil untuk terlihat (teramati),” ucap Rahmat Triyono.
Menurut dia, untuk mengawali Ramadan 1443 H (2023 M) umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada 1 April malam, setelah sidang isbat.