JawaPos.com – Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menginap di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Senin (14/3) malam. Lokasi perkemahan berada sekitar 2,7 kilometer dari titik nol IKN. Area IKN ditutup sementara. Hanya presiden, beberapa pejabat, pasukan pengamanan, serta tim khusus yang berada di lokasi tersebut.
Jumlah tenda yang digunakan Presiden Joko Widodo bersama rombongan juga terbatas. Rencananya, Jokowi menginap bersama lima gubernur di Kalimantan. Namun, informasi yang berkembang, hanya gubernur Kalimantan Timur yang berada di lokasi. Gubernur lainnya telah meninggalkan lokasi penginapan.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan kondisi di lapangan serba terbatas. Hal itu karena bentuk kontur tanah yang belum sempurna. Selain itu, fasilitas air sangat terbatas. “Yang menginap menjadi dibatasi,” ucap Heru.
Berdasar informasi di lapangan, ada beberapa pejabat selain Gubernur Kaltim yang berada di lokasi. Antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Heru juga menceritakan tidak ada fasilitas atau makanan istimewa di area penginapan. Hanya buah, kue, serta mie instan yang disiapkan di lokasi. Di dalam tenda, juga tidak ada perangkat pendingin. “Hanya kasur, tanpa AC,” imbuh Heru.
Selama berada di lokasi, ada beberapa kegiatan yang digelar. Salah satunya meninjau lokasi persemaian. Kegiatan itu berlangsung pada Senin (14/3) sore. Lokasinya di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, sekitar 40 menit dari titik nol kilometer IKN. Dalam kegiatan tersebut, berbagai bibit tanaman disemaikan di lokasi. Nantinya, bibit tersebut bakal ditanam di area Ibu Kota Negara.
Seusai meninjau lokasi persemaian bibit tanaman, Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk merehabilitasi hutan yang ada. Dengan begitu, area-area IKN bisa memiliki fungsi seperti semula. “Sebagai hutan tropis, bukan hutan monokultur yang homogen,” ujar Jokowi.
Pada enam hingga tujuh bulan ke depan, persemaian bibit tanaman di Mentawir bisa memproduksi 15 hingga 20 juta pohon. Ragamnya antara lain kayu nyatoh, meranti, kapur, gaharu, hingga jambu-jambuan. “Pohon itu akan menarik hewan dan burung-burung untuk masuk ke habitatnya di IKN,” ungkap Jokowi.