JawaPos.com- Jenazah Mustasyar PCNU Gresik KH Muchtar Djamil disalatkan Senin (14/3) malam atau selepas Isya, di Masjid Jamik. Jamaah menyemut hingga meluber di luar masjid. Selepas disalatkan, almarhum dimakamkan di Pemakaman Islam Tlogo Pojok, Gresik.
Karangan bunga duka cita juga berjajar sangat panjang di rumah almarhum di Kelurahan Bedilan, Gresik. Ribuan warga turut mengiringi jenazah saat hendak disalatkan. Saat masuk masjid, banyak warga yang berebut untuk dapat mendekat ke keranda.
PCNU Gresik pun menginstruksikan jajaran pengurus MWC dan ranting se-Kabupaten Gresik untuk melaksanakan Salat Gaib dan tahlil atas meninggalnya KH Muchtar Djamil tersebut.
‘’Semoga amal baiknya diterima Allah SWT dan semua kekhilafannya diampuni Allah SWT, dan bagi keluarga yang ditinggalkan semoga tabah dan tawakkal menerima musibah ini,’’ tulis KH Mulyadi, ketua PCNU Gresik, dalam surat instruksinya. Surat itu juga ditandatangani Rais Syuriah KH Mahfudz Mashum.
KH Muchtar Djamil hari ini (14/3), pukul 13.58 WIB, telah berpulang saat menjalani perawatan di ICU Rumah Sakit Semen Gresik (RSSG). Almarhum yang berusia 85 tahun itu meninggalkan seorang istri dan seorang anak.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyebut KH Muchtar Djamil sebagai salah seorang guru baginya. Baik dalam urusan pribadi hingga kedaerahan. Kenangan terakhirnya bersama almarhum antara lain saat peringatan Hari Jadi Ke-535 Kota Gresik, pada 7 Maret lalu. “Ada pesan yang selalu saya ingat. Di mana ada madrasah dibuka, maka pintu neraka akan tertutup,” katanya.