JawaPos.com- Tahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo bakal memperbaiki 32 sekolah yang rusak. Baik rusak berat maupun sedang. Rencananya, pekerjaan fisik membutuhkan waktu enam bulan. Mulai Mei hingga Oktober mendatang.
Sekretaris Dinas Dikbud Sidoarjo Bambang Eko Wiroyudho menyebut saat ini masih tahap perencanaan. April mulai lelang pelaksana pekerjaan fisiknya. ’’Mei atau awal Juni harapannya pekerjaan fisik bisa dimulai,’’ katanya.
Bambang memerinci, ada 22 SDN rusak berat dan 8 SDN rusak sedang. Selain itu, dua TK rusak sedang direhab. Yakni, TK Negeri Pembina Sedati dan TK Negeri Pembina Sidoarjo.
’’Totalnya 30 SD dan 2 TK yang diperbaiki tahun ini,’’ kata Bambang.
Untuk SMP, tahun ini tidak ada program perbaikan. Bambang menyebutkan, sekolah-sekolah itu diperbaiki karena banyak faktor. Antara lain, sudah lama tidak disentuh perbaikan hingga kondisinya rusak. Ada pula yang rusak karena bencana. ’’Ada beberapa SD juga yang kena angin kencang sehingga butuh perbaikan,’’ jelasnya.
Jenis perbaikan beragam. Ada yang tembok dan atapnya. Ada pula pengerjaan peninggian halaman dan pavingisasi. Misalnya, di SDN Lemah Putro 3 Sidoarjo, perbaikan kelas dan pavingisasi halaman. Di SDN Jemundo 2, perbaikan ruang kelas dan peninggian halaman.
Selain perbaikan, dinas dikbud tahun ini membangun sarana-prasarana dan utilitas di enam SDN. Antara lain, pembangunan pagar belakang SDN Kemuning, pembangunan ruang guru SDN Bogempinggir Balongbendo, dan pembangunan pagar depan SDN Lajuk, Kecamatan Porong. ’’Harapannya, tidak ada lagi sekolah rusak. Tahun depan dilanjutkan pembangunan ruang kelas baru (RKB),’’ lanjut Bambang.
Tahun ini tidak ada penambahan RKB. Tahun depan rencananya RKB ditambah, baik untuk SD maupun SMP. ’’Tahun ini kami mendata dulu sekolah mana yang butuh RKB,’’ jelas Bambang.
Dia menilai banyak sekolah yang membutuhkan RKB. Sebab, masih ada daya tampung kelas yang melebihi standar. Misalnya, untuk SDN, maksimal per kelas berisi 28 siswa. ’’Tapi, masih ada yang satu kelas diisi lebih dari 28 siswa. Yang seperti itu kami petakan dan tahun depan ditambah ruang kelasnya,’’ tuturnya.
Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Aditya Nindyatman mengatakan, total anggaran perbaikan sekolah tahun ini mencapai Rp 29.181.320.000.
’’Rehab sekolah ini menjadi perhatian penuh komisi D karena merupakan urusan wajib prioritas. Harapannya, sudah tidak ada lagi gedung sekolah rusak sampai berakhirnya rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD),’’ harapnya.