Buah ini bukan berasal dari Pulau Jawa, tapi populer disebut asam jawa. Salah satu alasannya, pohon asam yang tumbuh baik di kawasan Asia Selatan dan Afrika itu memiliki buah yang jadi bumbu masakan khas Pulau Jawa. Misalnya, kari, aneka ragam saus, dan minuman. Yang tak kalah penting adalah asam jawa juga dijadikan berbagai rebusan untuk obat oleh masyarakat di Jawa.
—
POHON yang bernama ilmiah Tamarindus indica dari suku Fabaceae ini memang tumbuh baik di Asia Selatan dan Afrika sebagai tanaman hias. Pohon asam yang tingginya bisa mencapai 24 meter dan memiliki batang berdiameter lebar itu juga ditanam di sepanjang jalan Anyer–Panarukan sejak zaman pendudukan Belanda. Alasannya, antara lain, keindahan dan manfaat semua bagian pohon untuk kesehatan.
Di India, daging buah asam, tanpa diolah, diyakini sebagai sumber unsur mikro untuk metabolisme sel tubuh, seperti mineral kalsium, kalium, fosfor, magnesium, dan karbohidrat. Kandungan unsur makro adalah karbohidrat dan protein yang berkualitas prima.
Zat kandungan aktif pada buah tersebut, antara lain, senyawa fenolik, glikosida, asam malat, asam tartrat, pektin, glukosa, galaktosa, dan asam uronat. Manfaat buah asam bagi kesehatan yang sudah diteliti, antara lain, sebagai antioksidan, penurun kadar lipida, antimikroba, antimalaria, hingga pelindung fungsi liver. Daun dan biji mulai diketahui punya aktivitas untuk penurun kadar gula darah.
Asam Jawa sebagai Penurun Kadar Gula Darah
Masyarakat Indonesia punya kebiasaan dengan hanya menambahkan sedikit daging buah asam jawa ke dalam masakan dan jamu. Fungsinya tidak lebih sebagai penambah rasa, tanpa menyadari bahwa buah tersebut memiliki manfaat bagi kesehatan. Tapi, dunia ilmu pengetahuan sudah menemukan khasiat asam jawa untuk kesehatan, termasuk khasiat untuk penanganan diabetes. Itu penting diketahui masyarakat, terutama sebagai cara untuk menghindari kemungkinan efek samping pemakaian obat sintetis.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2020 oleh peneliti India mempelajari khasiat ekstrak air buah asam jawa dalam menurunkan kadar gula darah secara in vitro. Analisis kandungan utama ekstrak itu menemukan senyawa golongan glikosida, alkaloida, dan antrakuinon. Kerja sama kandungan tersebut terbukti menunjukkan khasiatnya yang cukup prospektif sebagai penurun kadar glukosa dalam darah. Caranya, antara lain, melalui hambatan enzim yang memecah tepung dan karbohidrat lain dalam tubuh menjadi glukosa. Misalnya, enzim α-glucosidase dan α-amylase.
Penelitian juga mengungkap hambatan α-amylase terbukti efektif dalam menurunkan kelebihan kadar gula postprandial (sesudah makan). Hambatan enzim pencerna karbohidrat berguna dalam pengendalian kadar gula darah.
Asam Jawa untuk Penghilang Nyeri dan Antiradang
Kebiasaan membalur kaki yang berasa pegal dengan ’’bubur” buah asam masih dijumpai sampai sekarang, antara lain, oleh masyarakat di Jawa. Biasanya, daging buah asam kawak (asam yang sudah cukup tua dan dikeringkan) itu dilumatkan dengan air secukupnya, kemudian dibalurkan pada bagian yang sakit. Tradisi membalur tubuh dengan daging buah asam juga dilakukan pada wanita sehabis melahirkan. Baluran yang disertai pemijatan dengan bantuan minyak kelapa diyakini membantu mempercepat penyembuhan pegal linu pada otot dan persendian.
Ternyata, karya peneliti Afrika dan Korea Selatan membuktikan khasiat itu. Yaitu, khasiat berbagai bagian pohon asam sebagai penghilang nyeri dan antiradang. Studi ilmiah menunjukkan potensi penghilang nyeri berbagai bagian pohon asam terjadi melalui mekanisme opiodergic (mekanisme tubuh yang terlibat pada respons terhadap rasa sakit) dan penghambatan jalur prostaglandin. Prostaglandin adalah zat yang menyebabkan sensitisasi ujung saraf terhadap mediator inflamasi. Itu menyebabkan timbulnya nyeri saat ada peradangan.
Menariknya lagi, selain daging buah, ternyata daun dan kulit batang pohon asam pun menunjukkan khasiat yang sama. Ekstrak biji asam terbukti menunjukkan aktivitas antiradang, antinyeri, dan antiartritis (nyeri sendi) yang cukup kuat. Bahkan, sudah dilakukan isolasi zat yang diduga menimbulkan khasiat itu lengkap dengan mekanisme kerjanya. Memang percobaan masih dilakukan terhadap binatang coba. Namun, hasil itu dapat memacu penelitian lanjutan untuk menemukan obat alami penghilang nyeri dan radang yang potensial. (*)
SIRUP ASAM JAWA
SIRUP buah asam jawa enak rasanya dan bisa menjadi alternatif minuman sehat karena berbahan alami. Tidak dianjurkan dikonsumsi secara berlebihan, terutama pada pengidap diabetes.
CARA MEMBUAT
1. Buat larutan induk dari rebusan buah asam jawa.
2. Dari larutan itu dibuat sirup dengan kadar gula 80 persen dengan cara:
• Untuk membuat 1 liter sirup, diperlukan 80 gram gula pasir.
• Larutkan gula ke dalam larutan buah asam jawa induk, tambahkan air sedikit demi sedikit dengan pemanasan di atas api kecil sambil diaduk hingga larut sempurna.
• Saring dan simpan di dalam wadah yang bersih.
CATATAN
• Semua bagian pohon asam aman digunakan untuk kesehatan.
• Pemakaian untuk jangka waktu lama masih perlu diteliti lebih lanjut.
Dari berbagai sumber
Oleh: Prof Dr Apt Mangestuti Agil MS, Guru Besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
YouTube: Kanal Kesehatan Prof Mangestuti