JawaPos.com-Persela Lamongan dan Jafri Sastra sudah berpisah setelah kekalahan 2-4 oleh Barito Putera pada 18 Februari lalu.
Pasca pengunduran diri mantan arsitek Persipura Jayapura itu, Persela menunjuk Ragil Sudirman sebagai pelatih karteker. Namun, Ragil tidak bisa dipatenkan menjadi head coach. Sebab, lisensi kepelatihannya baru B AFC.
Itu artinya, Laskar Joko Tingkir –julukan Persela– harus mencari pelatih baru. Namun, sampai kemarin, belum ada pelatih baru yang ditunjuk. Perjuangan tim masih dikomandoi Ragil.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menerangkan, Persela diberi batas waktu sampai 25 Maret untuk mendaftarkan pelatih baru. Sebab, berdasar regulasi, pelatih karteker hanya bisa memegang komando tim maksimal 30 hari.
”Persela menyampaikan pengakhiran kontrak kerja sama dengan Jafri Sastra pada 24 Februari 2022. Jadi, masih ada waktu bagi Persela sampai 25 Maret untuk mendaftarkan pelatih kepala minimal berlisensi A AFC,” tutur Lukita kepada Jawa Pos kemarin.
Batas waktu yang diberikan LIB kepada Persela sangat berdekatan dengan akhir kompetisi. Jika tidak mengalami perubahan, kompetisi musim ini berakhir pada 29 Maret.
Artinya, deadline bagi Laskar Joko Tingkir untuk mendaftarkan pelatih baru hanya berjarak empat hari dari akhir kompetisi. Apakah LIB tidak mau memberikan dispensasi? ”Peraturannya seperti itu,” tegasnya.
Media Officer Persela Arif Bachtiar mengungkapkan, manajemen sebenarnya sudah memiliki tiga opsi untuk menukangi Jose Wilkson dkk. Satu dari tiga opsi tersebut merupakan pelatih asing. ”Tapi, opsinya tidak memadai,” ucap Arif melalui pesan singkat.
Meski sudah punya tiga kandidat, manajemen belum dapat memutuskan siapa sosok yang tepat untuk memimpin perjuangan Laskar Joko Tingkir. Manajemen masih memikirkan matang-matang.
Terlebih, pelatih baru akan diberi tugas yang sangat berat. Yaitu, membuat Persela bertahan di Liga 1 dalam waktu yang sangat sedikit.
”Waktu yang singkat juga sebenarnya menjadi problem. Opsi mendatangkan pelatih baru di sisa pertandingan seperti ini akan menyulitkan prosesnya. Tapi, yang jelas, kami belum menyerah,” terang Arif melalui pesan singkat.