JawaPos.com–Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan untuk warga. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi minta warga untuk tidak malu bila membutuhkan bantuan kesehatan ke Pemkot Surabaya.
Eri minta warga tak perlu malu atau sungkan ketika mengetahui tetangga, saudara, dan orang sekitarnya yang mengalami hal serupa. Kemampuan para kader, jajaran lurah, dan camat, dapat mempererat kekeluargaan serta kegotoroyongan.
”Ini semua berkat kerja keras kader hebatnya Kota Surabaya, dari itu kegotongroyongan dan kekeluargaan harus kita tingkatkan lagi,” ujar Eri ketika mengunjungi rumah anak penderita hidrosefalus pada Kamis (10/3).
Kedua anak yang menderita hidrosefalus itu adalah SRN dan TAF. Keduanya tinggal di Kecamatan Bubutan, Surabaya. Eri datang setelah mendapat informasi dari para kader.
Eri mengaku senang mendapatkan informasi soal kondisi SRN dan TAF itu. Dia mendorong ke depannya, seluruh kader, warga, RT/RW, LPMK, lurah, dan camat lebih responsif ketika mengetahui ada tetangga atau kerabat dekat di sekitarnya yang membutuhkan bantuan.
”Saya sampaikan kepada lurah dan camat, ayo kita dorong kegotongroyongan ini, baik itu kader maupun RT/RW dan LPMK. Ayo kita kuatkan lagi kebersamaan. Supaya pemkot bisa segera memberikan bantuan, seperti halnya kepada dua adik ini,” kata Eri.
SRN disebut Eri sempat didorong warga untuk melakukan kontrol kesehatan di poli saraf RS Soetomo sampai usia satu tahun. Anak sulung itu juga sempat dibawa ke dokter anak untuk dilakukan terapi.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter menyatakan SRN positif terinfeksi rubella. Dokter memprediksi, SRN terpapar zat kimia di tempat kerja ayahnya ketika masih dalam kandungan. Sementara TAF, adik SRN, dinyatakan menderita hidrosefalus ketika usia 5 bulan.
”Meskipun sudah dilakukan penanganan medis, saya ingin adik-adik ini diperiksa pancainderanya, motoriknya, apakah berfungsi dengan baik. Adik kecil tadi berat badannya masih kurang, tadi saya bilang ke orang tuanya, agar opname saja di RS untuk rawat inap agar berat badannya mencukupi. Kalau sudah baik berat badannya, baru rawat jalan sambil dipasang alatnya sampai adik ini cukup umur,” urai Eri.
Eri berjanji tidak hanya memberikan pendampingan kesehatan, Pemkot Surabaya melalui Dinas Sosial (Dinsos) juga memberi bantuan susu, pampers, biskuit, sembako, transportasi ambulan untuk antar jemput ke RS, stroller dan memberikan pekerjaan untuk orang tua SRN dan TAF.