JawaPos.com – Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan perusahaan internasional yang menghentikan operasinya di Rusia bahwa asetnya terancam disita. Putin mengatakan pemerintahnya akan menyita aset perusahaan internasional di Rusia yang telah memutuskan untuk menutup fasilitas mereka karena Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Banyak brand Barat termasuk McDonald’s dan Unilever telah menangguhkan atau menghentikan operasi di Rusia dalam beberapa hari terakhir. Aksi itu bagian dari gelombang sanksi berat terhadap negara tersebut.
“Terkait dengan mereka yang berencana untuk menutup fasilitas produksi mereka, kita harus bertindak tegas,” kata Putin.
“Kami sama sekali tidak boleh membiarkan bahaya apa pun pada pemasok lokal Rusia,” tegasnya seperti dilansir Financial Times.
“Ada cukup instrumen hukum dan pasar untuk ini. Tidak perlu ada tindakan sewenang-wenang, kami akan menemukan solusi hukum untuk ini,” jelasnya.
Putin menyarankan pemerintah untuk memastikan bahwa hak-hak investor asing yang memilih untuk tinggal dan bekerja di Rusia akan dilindungi. Putin mengakui bahwa sanksi Barat memang berdampak pada Rusia, tetapi ia mengatakan ekonomi akan beradaptasi dari waktu ke waktu.
Di bidang energi, Putin mengatakan Rusia terus memenuhi semua kewajiban kontraktualnya dalam hal pengiriman energi. Pernyataannya merujuk pada pidato minggu ini oleh Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak dimana dia memperingatkan bahwa Rusia memiliki opsi untuk memotong pasokan gas ke Eropa.