JawaPos.com-Taisei Marukawa kembali memberi bukti bahwa dia adalah roh bagi Persebaya Surabaya. Pemain asal Jepang itu masuk sebagai pengganti dalam laga kontra Persik Kediri di Stadion Kapten I Wayan Dipta kemarin sore. Dia menggantikan M. Supriadi pada menit ke-45.
Masuknya Marukawa mengubah jalannya laga. Dia mencetak gol kemenangan Green Force –julukan Persebaya– pada menit ke-77. Performa pemain 25 tahun itu membuat Aji Santoso girang.
’’Keputusan saya memasukkan Taisei tepat sekali. Saat saya beri kepercayaan, dia mampu mencetak gol,’’ jelas pelatih Persebaya tersebut. Itu menjadi gol ke-16 bagi Taisei bersama Persebaya musim ini.
Pujian tidak hanya datang dari Aji. Pelatih Persik Javier Roca juga kagum dengan penampilan Marukawa. Bahkan, dia menyebut pemain asal Hiroshima itu sebagai biang kekalahan timnya.
’’Satu pemain ini (Taisei) bisa memberikan perbedaan yang luar biasa dalam satu laga. Dia punya kualitas individu yang luar biasa,’’ jelas pelatih asal Cile itu.
Selain Taisei, Roca memuji penampilan kiper Persebaya Ernando Ari. Kiper asal Semarang itu mampu mencatatkan empat save penting. Termasuk peluang bersih Fitra Ridwan saat berhadapan langsung dengan Ernando pada menit ke-90+2.
’’Kerja keras pemain kami ditutupi oleh permainan bagus dari kiper Persebaya (Ernando). Mungkin finishing kami masih kurang bagus. Karena secara keseluruhan anak-anak sudah bermain sesuai keinginan saya,’’ jelas Roca.
Melihat penampilan lawan, Roca bahkan menyebut Persebaya sebagai salah satu tim dengan gaya bermain terbaik musim ini.
’’Melihat permainan Persebaya hari ini (kemarin), saya rasa mereka sangat layak juara Liga 1. Tapi, saya juga bingung kenapa mereka saat ini tidak berada di posisi puncak? Padahal, secara permainan, Persebaya layak juara,’’ terang pelatih 44 tahun tersebut.
Bek Persik Arthur Irawan senada dengan sang pelatih. Dia menganggap Green Force sebagai tim juara. ’’Secara permainan, Persebaya ini tim yang layak juara. Mereka kolektif, efektif, dan pemainnya berkualitas tinggi,’’ jelas Arthur.
Meski dipuji habis-habisan, Aji sama sekali tidak ’’terbang’’. Dia tetap memilih merendah. Soal disebut sebagai tim yang pantas juara, Aji senang saja.
’’Kami memang masih bisa menjadi juara, tapi cukup berat ya. Karena perbedaan angka dengan Bali United agak sedikit jauh. Tapi, dengan empat laga sisa, tidak ada yang tidak mungkin. Kami harus tampil maksimal,’’ tegas pelatih asal Kepanjen, Kabupaten Malang, itu.
Kemenangan atas Persik mengerek posisi Persebaya ke peringkat ketiga dengan 58 poin. Mereka terpaut lima poin dari Bali United di puncak klasemen.
Meski berat, striker Persebaya Samsul Arif tidak mau menyerah mengejar gelar juara. Apalagi, Persebaya masih akan bertemu dua tim teratas, Persib Bandung (19/3) dan Bali United (25/3).
’’Dua laga itulah yang akan menentukan langkah kami ke depan. Kalau bisa meraih hasil positif di dua laga itu, saya pikir peluang itu (juara) terbuka lebar,’’ jelas striker 37 tahun tersebut.
Aji tidak mau kehilangan pemain di laga penting. Karena itu, dia meminta pemainnya bisa menahan emosi di lapangan. Dalam laga kemarin, Bruno Moreira dan Arthur Felix sempat bersitegang.
Keduanya terlihat ribut saat peluit panjang baru saja ditiupkan. Padahal, Bruno sudah mendapat kartu kuning pada babak pertama.
Meski begitu, Aji memahami kenapa Bruno sampai ribut dengan Arthur. ’’Saya melihat langsung bagaimana kepala Bruno didorong oleh bek Persik (Arthur). Jelas itu adalah sebuah pelanggaran,’’ ungkapnya.
Aji sampai menghampiri Bruno ke dalam lapangan. ’’Saya meminta, sebagai sesama pemain sepak bola, semuanya harus saling respek. Hubungan baik harus dijaga,’’ beber Aji.