JawaPos.com – Sejumlah ganjalan masih dirasakan beberapa pedagang menjelang pembukaan Pasar Turi Baru. Salah satunya terkait dengan penyerahan kunci stan.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Turi (HP2T) Suchaimi menyatakan, beberapa pedagang sampai sekarang belum menerima kunci. Padahal, mereka ingin segera memastikan kondisi stan. Dia meminta manajemen segera melakukan serah terima kunci. ”Agar pedagang bisa segera menata barang-barang jualan,” kata Suchaimi, Kamis (10/3).

Sejauh ini, jelas dia, banyak pedagang yang sudah membayar booking fee Rp 10 juta dan uang muka atau DP 20 persen. ”Jadi, untuk pedagang yang sudah bayar, kami minta kunci secepatnya,” tegasnya.

Keluhan tidak hanya diarahkan kepada investor, tetapi juga ke Pemkot Surabaya. Mereka meminta pemkot mengupayakan dana pembayaran dan pelunasan stan dengan kredit lunak dan tanpa bunga. Dia beralasan bahwa tingkat perekonomian mayoritas pedagang yang menempati tempat penampungan sementara (TPS) sangat rendah.

”Mohon diberikan keringanan seringan-ringannya. Dicarikan modal usaha,” tuturnya.

Menanggapi itu, General Manager (GM) Pasar Turi Teddy Supriyadi memastikan tidak akan mempersulit pedagang. Sejauh ini, kata dia, banyak pedagang yang telah mendapatkan kunci stan. Sekitar 4.500 pedagang. Baik pedagang Pasar Turi Lama maupun pedagang baru. ”Kami hanya butuh kepastian terkait dengan mekanisme pembayaran stan,” kata Teddy.

Apa syarat menerima kunci stan? Para pedagang diminta menandatangani perjanjian jual beli dengan memilih skema pembayaran, baru bisa menerima kunci. Dengan begitu, mereka bisa segera pindah dari TPS ke dalam gedung Pasar Turi Baru.

Menurut Teddy, secara prinsip penyerahan stan sudah bisa dilakukan. Caranya, pedagang menandatangani perjanjian jual beli dari hak milik menjadi hak pakai. Selain itu, pihaknya ingin mengetahui secara jelas skema pembayaran kewajiban oleh pedagang. Yakni, kewajiban melunasi pembelian stan seharga Rp 140 juta sampai Rp 150 juta.

”Kalau itu sudah klir, ya kuncinya kami serahkan. Nggak masalah karena fisiknya juga sudah siap,” paparnya.

Saat ini, sambung dia, investor dan pedagang tinggal menyelesaikan unsur legalitas menyangkut perjanjian jual beli stan. Harus ada kepastian terkait dengan mekanisme pembayaran stan. Cicilan setahun atau dua tahun. Tinggal bagaimana kelanjutan sistem pembayaran. ”Kalau semua itu sudah dipenuhi, tinggal serah terima kunci. Nggak masalah buat kami,” ujarnya.

Sudah banyak pedagang yang menerima kunci stan. Jumlahnya sekitar 4.500 pedagang. Baik pedagang Pasar Turi Lama maupun yang baru berjualan. Bahkan, dari 4.500 pedagang yang sudah menerima kunci, mayoritas adalah pedagang lama. Sekitar 3.700 orang.

Sementara itu, Pemkot Surabaya seperti berkejaran dengan waktu untuk menyiapkan pembukaan pada 22 Maret nanti. Rapat maraton terus dilakukan. Kemarin, misalnya, pertemuan kembali dilakukan. Sejumlah pihak hadir. Mulai dinas koperasi, usaha kecil dan menengah, serta perdagangan (dinkopdag), bagian hukum dan kerja sama, hingga Kejaksaaan Negeri Surabaya sebagai jaksa pengacara negara (JPN).

”Tentu kami ingin menyiapkannya secara matang. Termasuk skema pemindahan pedagang dari TPS ke pasar baru,” jelas Kepala Dinkopdag Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos.

PERSIAPAN JELANG PEMBUKAAN PASAR TURI BARU

– Sosialisasi adendum baru perjanjian jual beli dari hak milik menjadi hak pakai.

– Tanda tangan perjanjian adendum oleh pedagang.

– Membayar booking fee Rp 10 juta dan DP 20 persen.

– Memastikan cara membayar sisa tanggungan stan 80 persen.

– Setelah klir, investor akan menyerahkan kunci stan kepada pedagang.

Keterangan:

Sudah ada 4.500 pedagang yang menerima kunci stan.

Sumber: Reportase Jawa Pos

By admin