JawaPos.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendorong pemanfaatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Terutama untuk perguruan tinggi di wilayah perbatasan seperti Universitas Borneo Tarakan (UBT).
“Saya merasakan gairah perubahan yang begitu tinggi di daerah perbatasan. Gairah atau semangat perubahan itu juga sangat nyata dalam program-program MBKM,” kata Nadiem kepada wartawan, Jumat (11/3).
“UBT ada sekitar 150 mahasiswa ikut program MBKM di luar kampus, tapi jumlahnya terlalu kecil. Ini harus ditingkatkan. Saya ingin melihat nantinya ribuan mahasiswa UBT ikut dalam program MBKM,” imbuhnya.
Atas dasar itu, Nadiem mendorong para mahasiswa untuk mengambil pengalaman di luar kampus. Seperti magang di perusahaan selama 6 bulan.
“Belajar proyek studi independen yang diinisiasi pihak swasta, mengajar melalui program Kampus Mengajar melakukan suatu proyek sosial seperti program Pejuang Muda, pertukaran mahasiswa, dan lainnya,” jelasnya
Untuk itu, Nadiem mendorong pihak UBT untuk menciptakan program MBKM sendiri agar kompetensi mahasiswa dan dosennya berkembang.
“Kemendikbudristek sudah membukakan pintu. Jadi sekarang kita tantang universitas-universitas untuk segera melaksanakan programnya sendiri. Rangkulah industri lokal di sini, rangkulah rumah sakit di sini, rangkulah perusahaan di kota untuk membuka pintunya. Tentunya kami akan mendukung dari pemerintah pusat,” ucapnya.
Nadiem juga meminta perguruan tinggi menghadirkan praktisi dari industri untuk mengajar di kampus. Oleh karena itu, Kemendikbudristek akan meluncurkan kebijakan praktisi mengajar.
“Kita akan danai para praktisi untuk mengajar di kampus. Mulai saat ini, silakan Pak Rektor menghubungi teman-temannya yang ada di industri untuk datang mengajar di kampus ini. Inilah saat yang tepat untuk mencari,” pungkasnya.