JawaPos.com – Impian jalan mulus di Surabaya belum bisa terwujud. Apalagi, saat ini musim hujan. Tak sedikit jalan di metropolis yang berlubang.
Saat ini ada 366 ruas jalan di Kota Pahlawan. Anggota komisi C William Wirakusuma menyatakan, sebagian di antara ratusan ruas jalan itu rusak. Tahun ini pemkot mengalokasikan anggaran sekitar Rp 30 miliar untuk perbaikan jalan. Dia mendorong pemkot memperbaiki jalan setelah musim hujan berakhir.
”Saya menerima banyak keluhan dari warga. Kondisi itu membahayakan pengguna jalan,” ungkap politikus dari Fraksi PSI tersebut.
William menegaskan, pembangunan jalan harus sesuai dengan standar nasional. Yaitu, terpenuhinya international roughness index (IRI) atau ketidakrataan permukaan jalan. Dia menjelaskan, semakin besarnya nilai IRI (dalam satuan meter/kilometer), semakin buruk keadaan permukaan jalan. Itulah yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.
Lantas, apa usulan dari legislatif? William mengusulkan pelapisan ulang jalan (overlay) harus lebih dulu dikerok dan diberi landasan. Langkah itu dilakukan agar jalan tidak bergelombang atau menonjol.
Selain itu, semua jalan yang ada manhole harus rata dengan jalan. Misalnya, di Jalan Jemur Andayani, Sidotopo Wetan, dan Simo. ”Bisa lah tahun ini tidak ada jalan yang berlubang lagi,” ujarnya.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyampaikan, sebetulnya pemkot tidak sulit menemukan jalan yang rusak dan bisa segera memberikan penanganan. Dia mengungkapkan, di setiap kecamatan ada Kasi pembangunan. Belum lagi, beberapa lama ini pemkot mengerahkan tenaga kerja tambahan di setiap kelurahan.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu memahami bahwa fokus pemkot sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Ada dua hal. Pemulihan ekonomi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Namun, lanjut Reni, bukan berarti infrastruktur tidak diperhatikan.
Dia juga mendorong pemkot agar keluhan yang disampaikan masyarakat melalui media sosial terkait dengan jalan berlubang bisa direspons. Tidak jarang, Reni mendapati berbagai keluhan jalan rusak yang tertulis di kolom komentar akun Instagram humas. ”Misalnya, adminnya bisa langsung menanyakan lokasi jalan rusak di mana,” tuturnya.
Berdasar data yang didapat koran ini, anggaran Rp 30 miliar itu akan dialokasikan untuk beberapa kebutuhan. Misalnya, paket aspal hot mix dan tack coat dengan anggaran Rp 20 miliar, belanja hot mix pemeliharaan atau rehabilitasi jalan Rp 3,080 miliar lelang pertama, serta belanja hot mix pemeliharaan atau rehabilitasi jalan lelang kedua Rp 7 miliar.