JawaPos.com – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kedatangan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Pertemuan ini bertepatan dengan 14 hari konflik yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia.
Kepada Duta Besar, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang menimpa rakyat Ukraina. Dia menyesalkan perang harus terjadi.
“Kami berempati dan bersimpati pada bangsa Ukraina yang saat ini mengalami musibah. Ada macam-macam yang mengatakan ini sebagai invasi, agresi, atau operasi militer. Tapi apapun yang terjadi dan dialami masyarakat Ukraina adalah tragedi kemanusiaan yang tidak boleh terjadi di dunia modern yang menjunjung penghargaan terhadap hak asasi manusia,” kata Haedar kepada wartawan, Jumat (11/3).
Haedar berharap PBB bertindak tegas agar tragedi serupa tidak terjadi di tempat lain. Pemerintah Indonesia juga diharapkan berperan aktif mengupayakan resolusi konflik sesuai dengan prinsip bebas dan aktif.
“Tidak ada alasan untuk meneruskan agresi yang merupakan warisan masa lalu peradaban dekstuktif,” ucapnya.
“Dunia ini terlalu sempit untuk kancah agresi dan neo-kolonialisme dalam bentuk apapun di mana Indonesia pernah merasakan betul penderitaannya,” sambungnya.
Sementara itu, Duta Besar Ukraina Vasyl Hamianin berharap dukungan moril dari Muhammadiyah terkait perang yang terjadi. Terlebih, konflik yang terjadi juga ikut mengancam eksistensi kaum muslimin Ukraina yang terdiri dari beragam suku mulai dari Tatar, Turk, Azerbaijan, hingga Chechnya.
“Semoga dialog ini memperbaiki dan membawa kedamaian bagi tanah kami. Tidak ada seorang pun mampu melihat tragedi seperti ini,” pungkas Hamianin.