JawaPos.com- Amuk api di tempat produksi sepatu dan sandal CV Sweet Seventeen, Desa Kepuhkiriman, Kecamatan Waru, Sidoarjo, begitu hebat. Api baru padam menjelang pagi kemarin (10/3). Nyaris 11 jam petugas baru berhasil memadamkan api. Si jago merah terjadi pada Rabu (9/3) pukul 17.00 WIB dan baru padam pukul 03.30 kemarin.
Kabid Pemadam Kebakaran (PMK) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo Nawari mengakui bahwa proses pemadaman memang cukup lama. Sebab, ada sejumlah kendala. Pertama, akses menuju lokasi sempit dan banyak warga. Kedua, lokasi pengambilan air cukup jauh karena di lokasi tidak ada hydrant.
Ketiga, lanjut dia, kondisi konstruksi bangunan sangat tertutup sehingga sumber api susah dijangkau. ’’Titik sumber api susah dijangkau, pukul 03.00 tadi (kemarin, Red) baru padam,’’ katanya.
Air sulit masuk karena bagian atas bangunan dua lantai itu tertutup seng dan di bawah seng masih ada pelat baja. Keempat, banyak bahan di lokasi yang mudah terbakar. ’’Ada kardus, karet, plastik, tumpukan sepatu. Membuat sebaran api cepat dan api awet,’’ jelas mantan Kabid pasar disperindag itu.
Nawari menjelaskan, pagi hingga siang kemarin pihaknya menyiagakan tiga unit mobil pemadam kebakaran di sana. ’’Untuk penyisiran titik yang masih terbakar, dilanjutkan pembasahan area pabrik biar tidak ada sumber api lagi,’’ ungkapnya.
Bahkan, genangan bekas pembasahan di lokasi sampai setinggi 20 sentimeter. Sebab, meski sudah padam, asap putih masih terlihat. Akibat kebakaran tersebut, kondisi bangunan hangus. Menyisakan baja dan sisa-sisa seng.
Seisi pabrik seperti bahan baku pembuat sandal, mesin, dan lainnya hangus. Beruntung, meski berada di kawasan permukiman, api tidak sampai menjalar ke rumah warga maupun Pasar Wadungasri. Akibat kejadian itu, sejak kemarin seluruh karyawan diliburkan. Tidak ada lagi proses produksi sampai waktu yang belum ditentukan.
Kapolsek Waru Kompol Bunari menyatakan, hingga siang kemarin masih ada petugas yang berjaga di sana. Identifikasi sementara, kebakaran terjadi karena arus pendek kelistrikan pada mesin pabrik. ’’Tapi, penyebab pastinya masih menunggu hasil dari tim laboratorium forensik,’’ ucapnya.
Bunari menyebut tidak ada korban jiwa dalam kebakaran besar tersebut. ’’Tidak sampai ada korban, semua berhasil lari keluar,’’ katanya. Namun, kerugian material dari kejadian itu tidak sedikit.
’’Taksiran kerugiannya sekitar Rp 3 miliar. Sebab, selain bangunan, mesin, bahan baku spons, karet, dan lainnya habis semuanya,’’ katanya. Namun, bisa pula lebih dari nilai tersebut karena identifikasi detail kerugian masih dilakukan.