JawaPos.com – Sebagian anak dilahirkan dengan kondisi spesial dan memerlukan perawatan khusus. Salah satunya dengan kondisi bibir yang sumbing. Operasi menjadi salah satu solusi agar mereka bisa tumbuh kembang dengan rasa lebih percaya diri.
Catatan Smile Train menyebutkan, di Indonesia tercatat, 1 dari 700 bayi terlahir dengan kondisi celah pada bibir dan/atau langit-langit mulut. Jika dibiarkan, kondisi dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka untuk jangka panjang.
“Kami terus kampanyekan kesehatan mental pasien melalui Gerakan Stop Cleft Bullying. Sebab kami kerap kali bertemu dengan para pasien yang mendapat perundungan atau pengucilan di lingkungannya,” kata Country Manager dan Program Director Smile Train Indonesia Deasy Larasati, secara virtual, Kamis (10/2).
Menurut Deasy, adanya perbedaan fisik yang dialami oleh anak dengan bibir sumbing membuat mereka mengalami penolakan dari lingkungan sekitar berupa intimidasi, ejekan, bahkan pengucilan akibat kurangnya pemahaman masyarakat. Akibatnya, tidak jarang anak tersebut merasa minder, puus asa, dan kecewa dengan kehidupannya.
“Kami mengajak masyarakat untuk sama-sama lindungi senyum dan kesehatan mental para pasien demi masa depan mereka yang lebih cerah,” katanya.
Manfaat Operasi
Menurutnya anak-anak yang lahir dengan celah bibir dan/atau langit-langit kemungkinan mengalami berbagai komplikasi kesehatan, seperti kesulitan untuk makan, bernapas, mendengar, berbicara, dan tidak jarang pula menyasar psikis anak. Prosedur operasi untuk menutup celah bibir dan/atau langit-langit biasanya dapat menyelesaikan masalah fisiologis.
Namun, untuk sebagian anak dibutuhkan perawatan lebih lanjut yang mencakup masalah kesehatan lain. Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi dr. Denny Irwansyah, SpBP- RE, menjelaskan beberapa fakta yang harus diketahui seputar bibir sumbing. Dia menyarankan agar anak dengan bibir sumbing segera dioperasi sebelum masuk usia sekolah.
“Semua dikerjakan di bawah usia 5 tahun atau di bawah usia sekolah. Sehingga akan menghindari tindakan bullying saat masuk sekolah. Melakukan operasi bibir sumbing tak hanya mengobati pasien, tapi juga mengobati psikologis keluarga,” kata dr. Denny.
Menurut dr. Denny ada berbagai faktor risiko atau penyebab anak bisa mengalami bibir sumbing. Diantaranya bisa disebabkan faktor genetik, nutrisi saat ibu masih hamil, radiasi, dan obat-obatan saat ibu hamil. Hingga faktor kelainan kongenital.
Obat-obatan yang bisa memicu terjadinya anak lahir dengan bibir sunbing umumnya obat antibiotik. Kemudian bisa juga terpapar radiasi seperti rontgen saat ibu masih hamil.
Kekurangan nutrisi seperti asam folat saat kehamilan bisa menjadi salah sati pemicunya. Asam folat bisa diperoleh dari sayuran hijau dan buah.
Tahap operasi memang semua tergantung kemampuan pasien. Namun ternyata ada usia ideal kapan anak harus dioperasi.
Misalnya bibir sumbing idealnya dioperasi saat bayi usia 3 bulan. Lalu sumbing langit-langit pada anak usia 1,5 tahun
“Sebelum operasi, kami juga lakukan screening, takutnya ada kelainan kongenital. Operasi bisa dilakukan selama 3 tahap untuk mendekati sempurna,” katanya.