JawaPos.com – Beberapa saluran televisi Rusia dilaporkan telah diretas dan programnya diganti dengan liputan perang di Ukraina oleh penyiar independen Current Time dan Dozhd TV, saluran yang diblokir di Rusia oleh pihak berwenang. Akun Twitter yang secara historis terkait dengan Anonymous, komunitas aktivis online amorf yang pertama kali menarik perhatian global sekitar satu dekade lalu, mengklaim berada di balik serangan peretasan ini.
Diantara saluran televisi yang terkena dampak adalah layanan streaming Rusia Wink and Ivi. Layanan ini mirip dengan Netflix, dan siaran langsung di saluran TV Rossia-24, Channel One, dan Moscow 24.
“Kami terlibat dalam operasi Anonymous terbesar yang pernah ada. Meskipun demikian, kami khawatir bahwa beberapa pemerintah memang akan melihat kami sebagai ancaman dan membuat beberapa skenario untuk membuat kami terlihat buruk. Kami hanya menginginkan perdamaian, bukan perang,” kata kelompok peretas di Twitter, dikutip Rabu (9/3).
Meski demikian, platform streaming dan saluran televisi Rusia sekarang kembali disiarkan. Namun, di tengah konflik Rusia-Ukraina, hal ini bukan serangan peretasan pertama terhadap media Rusia selama invasi tak beralasan Moskow ke Ukraina.
Pekan lalu, Anonymous mengatakan telah meretas beberapa media Rusia, termasuk kantor berita TASS, Kommersant, Izvestia, Fontanka, Forbes, dan RBK. Sebelumnya, pada 26 Februari, situs resmi Kremlin, kantor Presiden Rusia Vladimir Putin (Kremlin.ru) juga dilaporkan kena serangan hacker.
Anonymous mengklaim mereka berada di balik serangan peretasan itu juga. Regulator media Rusia, Roskomnadzor, sebelumnya telah memerintahkan media untuk hanya mempublikasikan informasi yang disediakan oleh sumber resmi.
Mereka juga melarang organisasi media menggambarkan tindakan Rusia yang tidak beralasan sebagai invasi atau perang, alih-alih bersikeras bahwa itu disebut “operasi militer khusus”.
Selain itu, dikutip dari Rferl, sebagai respons konflik Rusia-Ukraina, beberapa stasiun TV dan berita besar termasuk BBC News, CNN, Bloomberg News, penyiar nasional Kanada CBC, dan ARD dan ZDF Jerman juga telah memutuskan untuk menangguhkan operasi mereka.
Saluran Telegram Agentstvo mengatakan pada 7 Maret bahwa, secara keseluruhan, setidaknya 150 jurnalis telah melarikan diri dari Rusia sejak dimulainya serangan militer skala penuh Moskow di Ukraina pada 24 Februari.