JawaPos.com – Menyongsong second leg 16 besar Liga Champions kontra Real Madrid, seperti dilansir L’Equipe kemarin (8/3), entraineur Paris Saint-Germain Mauricio Pochettino berbicara tentang miedo escenico alias fase ketakutan.

Istilah tersebut dipopulerkan mantan striker sekaligus pelatih Real asal Argentina Jorge Valdano tentang amuk Los Merengues terhadap tim yang bertandang ke Bernabeu pada periode 1980-an di ajang antarklub Eropa.

Contohnya pada Piala UEFA 1984–1985. Dua kali Bernabeu menjadi miedo escenico bagi tamu Real. Di putaran ketiga, Real menghancurkan RSC Anderlecht 6-0 setelah kalah 1-3 dalam first leg di Belgia.

Semifinal kontra Inter Milan pun situasinya sama. Los Merengues yang kalah 0-2 di Stadio Giuseppe Meazza melakukan remontada di Bernabeu dengan kemenangan tiga gol tanpa balas.

Semusim berselang, masih di Piala UEFA, miedo escenico di Bernabeu kembali memakan korban pada perempat final dan semifinal.

Masing-masing menghadapi Borussia Monchengladbach (kalah 1-5 tandang, lalu menang 4-0 di kandang) serta lagi-lagi Inter (kalah 1-3 tandang, kemudian menang 5-1 di kandang).

Spirit miedo escenico di Bernabeu itulah yang dikhawatirkan Poche –sapaan akrab Mauricio Pochettino– bisa menimpa PSG dini hari nanti (siaran langsung SCTV/Champions TV 1/Vidio pukul 03.00 WIB).

Apalagi, Les Parisiens hanya punya modal kemenangan 1-0 dalam first leg 16 besar di Parc des Princes.

”Kami akan menghadapi laga yang menuntut kami mengeluarkan semua kemampuan terbaik. Real sangat tangguh di Bernabeu,” tutur Poche kepada L’Equipe.

Kecuali ”kecelakaan” saat diperdaya FC Sheriff 1-2 dalam matchday kedua fase grup (29/9/2021), rapor kandang Real adalah memenangi 12 laga dan hanya seri 4 kali.

”Semua pemain sangat termotivasi dan terbiasa dalam situasi seperti ini. Saya tahu persis seperti apa atmosfer di Bernabeu dan itulah yang akan membuat semangat kami berlipat,” ungkap entrenador Real Carlo Ancelotti kepada Marca.

Sayangnya, Ancelotti tidak bisa menurunkan komposisi starting XI reguler dini hari nanti. Gelandang bertahan Casemiro dan bek kiri Ferland Mendy menjalani skors. Gelandang Toni Kroos juga diragukan tampil karena masalah kebugaran.

”Untuk (absennya) Casemiro, dia tidak akan bisa digantikan pemain lain karena kualitas dia merupakan satu-satunya di dunia,” ucap Don Carlo –julukan Carlo Ancelotti– kepada Mundo Deportivo.

Di sisi lain, PSG bisa menurunkan komposisi terbaik dari Poche musim ini. Bahkan, Poche dilema apakah tetap mengandalkan trisula Lionel Messi-Kylian Mbappe-Neymar Jr atau mengganti satu di antara mereka dengan Angel Di Maria yang tengah on fire.

Pengalaman Di Maria sebagai mantan Real tentu juga bisa berguna bagi skuad Les Parisiens.

By admin