JawaPos.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 8 Maret 2022 telah mendistribusikan sebanyak 415 juta liter minyak goreng ke seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Harapannya, pelaksanaan tersebut dapat menurunkan harga minyak goreng di pasaran.
Sebagai informasi, harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng adalah Rp 11.500 per liter untuk curah, Rp 13.500 per liter untuk kemasan, dan Rp 14.000 per liter untuk premium.
Terkait HET ini, Mendag Muhammad Lutfi mengatakan bahwa bagi pasar yang sudah dan akan mendapatkan pasokan minyak goreng, lokasi tersebut akan dipasang spanduk minyak goreng murah oleh PD Jaya.
“Kita minta pasar jaya ke depan pasang spanduk,” jelas Mendag di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (9/3).
Ketentuan ini adalah untuk menghindari adanya permainan dari pasar, seperti tetap menjual harga minyak goreng di atas HET. Padahal sebenarnya, harga di pasar tersebut sudah menetapkan HET sesuai ketentuan pemerintah.
Mendag juga menyampaikan bahwa HET ini tidak akan dicabut seperti spekulasi yang beredar di masyarakat. HET akan tetap diberlakukan selama harga minyak goreng belum normal.
“Kita ingatkan harga eceran tertinggi pemerintah ini akan di enforce, tidak ada yg berspekulasi HET ini akan dicabut,” kata Lutfi.
Terkait dengan harga, Mendag menuturkan bahwa saat ini minyak goreng perlahan-lahan berangsur normal, yakni Rp 16.000 per liter. Menurutnya, hal ini merupakan salah satu bentuk keberhasilan daripada apa yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan stabilitasi harga.
“Kalau ditanya kapan stabil, mestinya sudah berlangsung stabil dan harga sudah turun. Cuma kita sedang menunggu kecepatan daripada penurunan harga, kita akan melibatkan aparat hukum untuk memastikan HET ini berlaku untuk ritel modern dan tradisional,” pungkas Mendag.