JawaPos.com – Selama 2021, ada sekitar 2063 anak Indonesia menempuh pendidikan di Qatar. Hal ini berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Pengajaran Tinggi Qatar.
Adapun, mereka tersebar dari mulai jenjang TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Meski cukup besar, angka tersebut sebenarnya tidak mengejutkan mengingat jumlah diaspora Indonesia di Qatar juga besar. Ada sekitar 17,000 diaspora Indonesia di Qatar. Sebagian dari mereka adalah pekerja professional yang secara hukum diperkenankan untuk membawa serta anggota keluarganya.
Dengan durasi tinggal yang cukup lama, beberapa di antaranya bahkan sudah memasuki generasi ketiga, dan tingginya interaksi mereka dengan komunitas asing di Qatar, sebagian dari anak-anak diaspora itu kesulitan menggunakan Bahasa Indonesia.
Menyikapi itu, KBRI Doha bekerjasama dengan Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kemendikbud Ristek, menyelenggarakan program Bahasa Indonesia untuk Kita (BIKTA). Pembukaan program BIKTA Angkatan IV dilakukan secara daring pada hari Selasa (8/3). Program yang mengadopsi kurikulum Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) tersebut, secara khusus ditujukan bagi anak-anak diasporaa usia 7-15 tahun.
“Program BIKTA hakikatnya adalah irisan pengajaran Bahasa Indonesia untuk native dan untuk orang asing. Secara kewarganegaraan anak-anak ini masih Indonesia, tapi dalam keseharian mereka nyaris tidak pernah menggunakan Bahasa Indonesia. Mereka sudah ”separuh” asing. Tugas KBRI untuk menanamkan kembali nilai Indonesia untuk mereka” Tutur Dubes RI untuk Qatar, Ridwan Hassan, Rabu (9/3).
Kepala Badan Bahasa Kemendikbud Ristek, Prof. Dr. Endang Aminuddin Azis, yang juga hadir dalam pembukaan program BIKTA menyampaikan, penguasaan Bahasa Indonesia sangat penting. “Dengan penguasaan Bahasa Indonesia yang baik, mereka akan memiliki kesempatan lebih luas dalam mengakses bacaan dari tanah airnya,” kata Prof. Endang A. Azis yang pernah menjadi Atase Pendidikan di Inggris tersebut.
Program BIKTA KBRI Doha telah memasuki Angkatan IV. Saat ini jumlah peserta mencapai 126 siswa yang terbagi ke dalam 13 kelas. “Program ini mendapat sambutan yang sangat baik. Para peserta bahkan tidak hanya para diaspora Indonesia yang ada di Qatar, tetapi juga yang berdomisili di negara lain seperti Uni Emirat Arab” tutur Ali Murtado, Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Doha.