JawaPos.com – Pembagunan hunian sementara (huntara) untuk pengungsi dampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur (Jatim) terus dikebut. Selain dikerjakan pemerintah, ada juga dukungan dari masyarakat.
Pembangunan huntara dari masyarakat dikerjakan melalui lembaga kemanusiaan, salah satunya Indonesia Care. Direktur Eksekutif Indonesia CARE Lukman Azis Kurniawan mengatakan, pihaknya mendapat amanah membangun 50 unit huntara dari Pemkab Lumajang.
“Tahap pertama 15 unit yang kami dibangun. Selanjutnya dalam proses sembari ada donasi dari para dermawan,” ujar Lukman Azis Kurniawan kepada JawaPos.com, Rabu (9/3).
Lukman menargetkan 15 unit huntara yang sedang dibangun tuntas sebelum Ramadan. “Insyaallah akhir Maret sudah selesai pembangunan dan bisa diserahterimakan kepada Pemda Lumajang guna diteruskan ke pengungsi,” ujar mantan Direktur Komunikasi lembaga kemanusiaan ACT itu.
Selain Indonesia CARE, pembangunan huntara juga dilakukan oleh pemerintah dan lembaga kemanusiaan lainnya. Semuanya dalam proses pengerjaan.
Sebelumnya Indonesia CARE menerima donasi pembangunan huntara untuk pengungsi Semeru dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Selasa (8/3). Ketua Umum PDGI Hananto Seno mengatakan, bantuan pembangunan huntara Semeru beberapa tahap. Untuk tahap pertama 4 unit.
Dia berharap para pengungsi bisa kembali menempati permukiman yang layak. Tidak perlu berlama-lama di pengungsian. “Insyaallah berikutnya secara bertahap kita susulkan,” ujar mantan dokter kepresidenan itu.
Lebih jauh drg Seno mengatakan, banyak yang menangis akibat bencana erupsi Semeru. Mereka tidak hanya kehilangan tempat tinggal, anggota keluarga ikut menjadi korban. Di samping itu, hewan ternak sebagai mata pencaharian juga mati diterjang lahar.