JawaPos.com – Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri mengingatkan kembali pesan Proklamator RI, Soekarno untuk para cerdik pandai Indonesia. Menurutnya, ilmu pengetahuan harus dipraktikkan bagi kepentingan kemanusiaan dan kemajuan bangsa.
Pesan Megawati itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat menyampaikan pidato di hadapan peserta upacara wisuda ke-110 Universitas Negeri Semarang (Unnes), Rabu (9/3).
“Ibu Megawati Soekarnoputri mengingatkan pesan Bung Karno bahwa seluruh ilmu pengetahuan yang diperoleh hanya berguna apabila dipraktikkan bagi kepentingan amal kemanusiaan dan bagi kemajuan bangsa,” ucap Hasto.
Hasto juga mengungkapkan, Unnes memberi perhatian serius pada isu bagaimana menemukan kembali kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Sementara, dunia saat ini menghadapi tantangan kepemimpinan era modern yang tidak terlepas dari kondisi global yang diwarnai Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA).
“Saya menilai kepemimpinan Indonesia tidak akan mungkin dibangun tanpa memiliki keunggulan di dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Hasto.
Dia mengutarakan, berdasarkan data tentang pemeringkatan universitas di dunia oleh Times Higher Education (THE) pada tahun 2021, posisi Perguruan Tinggi di Indonesia cenderung merosot. Rendahnya peringkat Indonesia, terutama dari rendahnya budaya riset yang diukur dari indeks pengaruh riset yang dihasilkan.
Hasto tak memungkiri, jika ditinjau dari budaya membaca (literacy), sains, dan matematika, skor Indonesia tergolong rendah, karena berada di urutan ke-74 dari 79 negara. Begitu pula dengan perhitungan jumlah lulusan doktor yang masih jauh jika dibandingkan dengan jumlah doktor di negara-negara maju.
“Dari dua kategori pemeringkatan di atas, betapa perguruan tinggi menempati peran yang sangat penting bagi kemajuan Indonesia,” ungkap Hasto.
“Karena itulah dengan mengambil energi perjuangan para pendiri bangsa, maka kebangkitan Indonesia tahun 2045 hanya bisa dilakukan apabila mulai detik ini, saat ini, semua menggelorakan semangat kemajuan yang dimulai dari kampus. Inilah syarat terpenting yang dikatakan sebagai penemuan kembali kepemimpinan Indonesia,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unnes Fathur Rokhman mengatakan pihaknya mendorong agar alumninya
membaktikan ilmu bagi kepentingan manusia. “Ilmu yang anda peroleh, anda harus baktikan untuk Indonesia dan dunia,” pinta Fathur Rokhman.
Dia mengingatkan, Unnes memiliki visi sebagai universitas berwawasan konservasi dan bereputasi internasional. Salah satunya adalah melakukan Konservasi Pancasila sebagai dasar negara. Sebab, lanjut Fathur, Pancasila dinilai sebagai nilai-nilai yang komplit yang menjadi panduan hidup kita. Pancasila bukan sekedar filosofi dan cita-cita biasa semata.
“Namun Pancasila juga adalah ideologi yang memandu kita dalam bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.