JawaPos.com-Kemenangan tipis 1-0 atas PS Palembang pada pertandingan perdana grup AA babak 16 besar Liga 3 Nasional (6/2) memudahkan langkah Deltras Sidoarjo untuk promosi ke Liga 2 musim depan.
Kini, tim berjuluk The Lobster itu hanya membutuhkan satu kemenangan untuk mengunci tiket menuju kompetisi kasta kedua Indonesia.
Namun, upaya The Lobster untuk menjadi tim pertama yang lolos ke Liga 2 musim depan tidak akan mudah. Sebab, pada pertandingan kedua grup AA, Deltras akan menghadapi lawan yang punya sejarah panjang di pentas sepak bola Indonesia.
Yaitu, PSDS Deli Serdang. Pertandingan itu digelar sore ini pukul 15.15 di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur.
Pelatih Deltras Muhammad Zein Alhaddad alias Mamak menilai tim berjuluk Traktor Kuning itu sebagai lawan hebat. Musim ini, PSDS memiliki banyak kelebihan. ”Mereka punya dua winger yang baik dan kuat di lini tengah,” ujar mantan pelatih Persija Jakarta itu kemarin.
Mamak juga mewaspadai fighting spirit Traktor Kuning. Terlebih, PSDS juga mengincar kemenangan untuk menggantikan poin yang hilang pada pertandingan perdana melawan Persedikab Kediri.
”Karena PSDS bermain imbang 1-1 melawan Persedikab, besok (hari ini, Red) mereka pasti bermain ngotot,” tegas Mamak.
Mantan asisten pelatih tim nasional Indonesia U-23 itu sudah menyiapkan cara untuk meredam permainan PSDS. Dia akan meminta anak asuhnya bermain sabar. Juga, memainkan bola-bola pendek.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berharap pertandingan kedua dan seterusnya di babak 16 besar Liga 3 Nasional berjalan lebih fair. Harapan itu dilontarkan setelah mantan Kapolda Metro Jaya tersebut mengevaluasi wasit-wasit yang bertugas di babak 16 besar Liga 3 Nasional kemarin.
Dalam kesempatan itu, Iriawan meluapkan kekecewaan terhadap wasit-wasit yang tidak cakap dalam bertugas. Termasuk wasit yang bertugas dalam pertandingan Farmel FC melawan Persikota Tangerang.
Pertandingan itu dipimpin wasit Untung Santoso serta dua asisten wasit Hidayat dan Yulianto.
”Saya tidak ingin dicap ada permainan di dalam PSSI. Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun. Jadi, saya minta wasit-wasit berubah,” ucapnya.
Iriawan mengultimatum para wasit untuk memperbaiki kinerjanya. Jika tidak, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mempersilakan para wasit untuk mencari pekerjaan lain. ”Kalau tidak bisa berubah, tidak usah jadi wasit,” tegasnya.