JawaPos.com–Kebijakan bebas karantina wisatawan mancanegara akan mulai diujicobakan pada Senin (7/3), di Bali. Harapannya jika berhasil berjalan dengan baik, aturan tersebut juga dapat diterapkan di sejumlah wilayah lain di Indonesia.
Mengenai hal tersebut, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (Sekejn PHRI) Maulana Yusran mengamini harapan itu. Pasalnya, terdapat wilayah Indonesia selain Bali yang juga tinggi kunjungan wisman, salah satunya DKI Jakarta.
”Banyak (kunjungan wisman), sentralnya tentu ibu kota negara (Jakarta). Bukan hanya bicara Bali. DKI Jakarta juga menjadi sentral karena pusat pergerakan orang asing. Bukan hanya tujuan wisata, tapi juga bisnis kan di Jakarta,” terang Maulana Yusran kepada JawaPos.com, Minggu (6/3).
Kemudian, tetangga Bali, yakni Nusa Tenggara Barat (NTB) juga menjadi favorit destinasi wisatawan asing. Terutama wilayah utara NTB yang terdapat 3 wisata khusus wisman, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air.
”Lalu Lombok karena mereka ada wilayah khusus untuk kedatangan wisman,” jelas Maulana Yusran.
Selain itu, menurut dia, Kepulauan Riau dengan wilayah Batam dan Bintan yang memikat hati wisman. ”Itu menjadi substansi utama, termasuk Sumatera Utara (Medan), lalu juga Sulawesi Utara yaitu Manado,” ucap Maulana Yusran.
Untuk itu, lanjut dia, para pelaku usaha di sektor pariwisata perlu mengatur strategi menyongsong kebijakan bebas karantina wisman. Harapannya kebijakan itu dapat meningkatkan sektor perekonomian dalam negeri.
”Kami berharap (bebas karantina) mewakili (Indonesia) timur, barat, dan tengah, itu jalan. Ke depan target long term semua bisa berjalan untuk international flight, kembali seperti sebelum ada covid,” tutur Maulana Yusran.