JawaPos.comPemkot Surabaya menyiapkan banyak program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) warganya. Mulai pelatihan teknik, soft skill, hingga wirausaha. Program tersebut dirancang untuk membantu warga Surabaya meningkatkan derajat ekonominya.

Masih banyak warga Surabaya yang terjebak dalam status masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Berdasar data Januari lalu, jumlahnya sampai sepertiga dari total penduduk metropolis. Upaya untuk mengentaskan masalah itu pun dilakukan. Misalnya, membekali mereka dengan kemampuan yang bisa diaplikasikan untuk memperbaiki ekonominya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, intervensi dilakukan Pemkot Surabaya melalui kegiatan pelatihan. Pelaksanaannya tidak di satu organisasi perangkat daerah (OPD) saja. Melainkan banyak OPD yang terlibat.

”Jadi, ini bentuk intervensinya kepada MBR. Materi yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan apa yang dimiliki sebelumnya. Dalam sistem data MBR, informasi tersebut tercantum di sana,’’ katanya.

Banyak program yang dirancang untuk membantu mereka mentas dari jurang kemiskinan. Mulai menyediakan lapangan kerja hingga membangun lapangan usaha baru. Hal itu dimulai dari mereka sendiri.

”Misalnya, kita menyuntikkan modal. Kita bina agar usaha bisa berkembang. Bahkan bisa menyedot tenaga kerja di lingkungan mereka. Ini yang sedang kami upayakan,’’ terangnya.

Salah satu program pemkot yang sedang berjalan adalah perluasan kesempatan kerja. Pemkot Surabaya membuka peluang bagi 400 orang yang berkategori MBR untuk mengikuti pelatihan siap kerja. Total ada 14 formasi kerja yang ditawarkan. Pelaksanaannya bertahap, mulai Februari hingga Desember.

Beberapa OPD seperti Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Surabaya juga membuka peluang untuk meningkatkan skill SDM warga Surabaya. Ada pelatihan kerja dan sertifikasi untuk menunjang agar warga bisa menjadi tenaga profesional.

Terdapat 28 jenis bidang keahlian yang bisa diikuti warga. Total kuota yang disediakan mencapai 720 kursi pelatihan. Hingga kemarin (5/3) jumlah pendaftar mencapai 1.168 orang.

Sementara itu, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya melakukan pelatihan kewirausahaan via online, Sabtu (5/3). Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disbudporapar Pudji Astuti mengungkapkan, pelatihan kali ini seputar kewirausahaan makanan olahan mi dengan materi mulai dari entrepreneur mindset, business plan, digital marketing, hingga pengemasan makanan.

Pelatihan itu dilaksanakan tiga hari, mulai Jumat (4/3) hingga hari ini (6/3). Pudji menjelaskan, sebenarnya pelatihan kewirausahaan tersebut sudah dimulai Februari lalu dan akan diadakan lagi dalam beberapa bulan ke depan.

”Tujuannya nanti untuk wirausaha mandiri. Jadi, mereka akan diberi keterampilan tentang bagaimana cara mengelola dengan baik produksi mi sampai dengan bisnisnya nanti,” ungkapnya.

Program kewirausahaan tersebut menyasar kalangan pemuda dan masyarakat umum dengan usia 16 sampai 30 tahun. Akan tetapi, Pudji mengatakan bahwa fokusnya nanti adalah kalangan karang taruna dan kepemudaan.

Pudji juga menjelaskan, selanjutnya akan ada pelatihan kewirausahaan lainnya di Surabaya, mulai pelatihan pengolahan makanan ringan dan minuman hingga kreator konten. Menurut Pudji, hal tersebut akan mendorong SDM Surabaya, khususnya pemuda, untuk bisa mandiri dalam ekonomi.

’’Nantinya setelah selesai dan sudah menghasilkan, pihak disbudporapar juga akan bekerja sama dengan diskopdag untuk membantu mereka dalam pengurusan perizinan dan modal usaha,” kata Pudji.

Warga Bisa Ajukan Jenis Pelatihan

PENINGKATAN keterampilan yang dilakukan Pemkot Surabaya turut mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Misalnya, melalui kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan kelurahan (musrenbangkel). Warga bisa mengajukan pelatihan sesuai yang dikehendaki.

Kecamatan akan melaksanakan beberapa pelatihan guna mengembangkan SDM. Misalnya, yang dilakukan Kecamatan Genteng. Melalui musrenbangkel, pihak kecamatan menghimpun usulan warga terkait kegiatan pengembangan SDM dan beberapa di antaranya akan direalisasikan. Salah satunya, pelatihan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

’’Ada beberapa pelatihan. Di antaranya, pembuatan paving untuk MBR,’’ jelas Camat Genteng Muhammad Aries Hilmy kemarin (5/3). Rencananya, ada lima orang yang dilatih untuk pembuatan paving tersebut. Pihak kecamatan akan bekerja sama dengan dinas terkait.

Sejatinya pelatihan membuat paving itu dilaksanakan pada Rabu (2/3) lalu. ’’Kegiatannya sudah disetujui dan mestinya dilaksanakan Rabu, tetapi ditunda dan nanti dikabari lagi dari dinas terkait,’’ lanjut Aries. Diharapkan, pelatihan bisa digelar dalam waktu dekat.

Hal senada diungkapkan Lurah Keputih Itaqwati Oetami. Dia menjelaskan bahwa warga bisa memberikan masukan soal pelatihan apa yang ingin digelar. Di Keputih, misalnya, akan diadakan pelatihan membatik ecoprint.

’’Usulan itu disesuaikan dengan potensi daerah kami. Di sini ada Taman Harmoni yang menjadi wisata andalan Surabaya. Karena itu, harapannya produk batik dari warga bisa dijual kepada pengunjung,’’ terangnya.

Pihaknya juga telah mengajukan usulan pelatihan perluasan kerja untuk warga. Nama-nama yang diajukan bakal ikut pelatihan yang diadakan Pemkot Surabaya. Pada prinsipnya kegiatan tersebut diadakan agar skill warga Surabaya bertambah.

’’Nah, pelatihan ini memang tujuannya untuk warga Surabaya. Agar setelah pelatihan, mereka bisa segera mengamalkan ilmu itu. Misalnya, membuka usaha agar kesejahteraan mereka semakin meningkat,’’ terang Ita.

Ita menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya juga membuka peluang lahan aset bisa dimanfaatkan masyarakat. Misalnya, di Keputih banyak lahan aset yang berupa tambak. Nah, warga bisa mengelola aset itu untuk sektor perikanan.

’’Nanti mereka mendapat pendampingan. Juga bantuan bibit dari DKPP. Yang pasti, Pemkot Surabaya ingin warganya itu sejahtera,’’ ungkapnya.

Pikirkan Output dan Buat Inkubator di Tiap Wilayah

ANGGOTA DPRD Surabaya mendukung langkah eksekutif yang menggelar beragam pelatihan melalui tiap-tiap organisasi perangkat daerah (OPD). Namun, mereka mengingatkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemkot.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto mengatakan, bukan masalah tiap OPD membuat pelatihan sumber daya manusia (SDM). Menurut dia, yang penting diperhatikan adalah tindak lanjut dari output tiap pelatihannya. Misalnya pelatihan meracik kopi (barista). ”Setelah dilatih, pemkot harus memfasilitasi juga. Peserta pelatihan ini dibawa ke mana?” ujarnya.

Politikus Demokrat itu menyebutkan, tidak jarang pemkot menyudahinya di tengah jalan. Pelatihan selesai, tak ada lagi bimbingan dari pemkot. Dia menilai warga juga butuh disalurkan berdasar materi pelatihan. Di tahap tersebut dibutuhkan sinergisitas antar-OPD.

Herlina mengungkapkan, saat Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya rapat koordinasi dengan komisi D beberapa waktu lalu, dipaparkan, tidak 100 persen peserta pelatihan diserap oleh pasar. Untuk meminimalkan hal itu, dia menyarankan agar pemkot berkoordinasi dengan asosiasi-asosiasi industri tenaga kerja di Surabaya. ”Supaya tahu pasar ini sedang butuh apa. Jadi tidak asal memberikan pelatihan tanpa tahu kebutuhan pasar, ya muspro sayang anggarannya,” tutur dia.

Hal senada disampaikan anggota komisi D yang lain Juliana Evawati. Perempuan yang akrab disapa Jeje itu mengatakan, terkait pelatihan, pemkot perlu membuat inkubator. Untuk lokasi, inkubator bisa dibuat di setiap wilayah. Atau, lanjut dia, inkubator di tiap kawasan Surabaya, yaitu Surabaya Utara, Selatan, Barat, Timur, dan Pusat. ”Inkubator ini sebagai tempat coaching juga bagi para peserta pelatihan,” ucapnya.

Mantan Ning Surabaya itu menyebutkan, ada satu pelatihan usulnya yang belum sempat terakomodasi dengan APBD 2022, yaitu pelatihan digital marketing for tourism. Menurut Jeje, warga Surabaya perlu pelatihan tersebut. Sebab, masih banyak tempat wisata yang belum terangkat dan dikenal.

Selain itu, masih kata Jeje, Surabaya akan menghadapi wisata kesehatan. Dia berharap pemkot bisa berpikir ulang untuk pelatihan dalam bidang tersebut. 

PEDULI MBR DENGAN PELATIHAN SDM

– Pemkot menyediakan ratusan pelatihan dan perluasan kesempatan kerja.

– Pelatihan melibatkan beberapa OPD sebagai pionir pelaksanaan.

– Harapannya, pelatihan kerja bisa meningkatkan skill SDM dan taraf perekonomian.

– Pendaftaran dibuka melalui kelurahan dan sistem online OPD terkait.

By admin