JawaPos.com – Pemerintah telah menargetkan penurunan stunting atau gagal tumbuh di Indonesia mencapai 14 persen sampai dengan 2024 mendatang. Salah satu program yang akan dilaksanakan yaitu sertifikasi pranikah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, dokter keluarga memiliki peran sangat penting dalam upaya menurunkan stunting. Di samping memastikan kesehatan keluarga juga dapat ikut memberikan penyuluhan dan sosialisasi bagi para calon pengantin.
“Persoalan stunting ini kompleks dan memerlukan banyak perhatian. Peranan dokter keluarga diharapkan tidak hanya fokus pada penanganan stunting, tapi kalau bisa juga sampai persiapan perkawinan itu,” ujar Muhadjir kepada wartawan, Minggu (6/3).
Muhadjir menyatakan, pemerintah kini tengah merancang program sertifikasi pranikah. Seluruh pihak baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dilibatkan dalam proses implementasi kebijakan program tersebut.
“Dalam hal ini, setiap daerah agar ada pendampingan oleh para dokter keluarga sehingga ini akan memperkuat upaya kita untuk memberikan intervensi dalam penurunan stunting,” imbuhnya.
Muhadjir menuturkan, penurunan stunting merupakan persoalan nasional yang sangat mendesak dan penting diselesaikan untuk mempersiapkan generasi emas pada 2045. “Agar kita bisa mencapai target itu memang dibutuhkan effort yang jauh lebih keras,” tandasnya.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan dalam kurun satu tahun penurunan stunting harus mencapai 3 sampai 3,5 persen. Sementara data menunjukkan, penurunan prevalensi stunting belum terlalu signifikan sejak 2013 yaitu 37,2 persen, 2018 (30,8 persen), 2019 (27,7 persen), 2020 (26,9 persen), dan 2021 (24,4 persen).