JawaPos.com – Bekas luka terkadang membuat seseorang tak nyaman dan tak percaya diri. Ketika tubuh tergores luka, maka apa yang harus dilakukan? Haruskah ditutup dengan plester?.
Dalam diskusi virtual bersama Hansaplast Plester Bekas Luka, kita diberikan tips bagaimana cara merawat luka yang tepat. Bekas luka, baik di area tubuh yang terbuka maupun tertutup, seringkali membuat seseorang tidak nyaman, sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka.
“Memilih plester penting dengan fungsi dapat meningkatkan suhu di jaringan parut, membantu mengaktifkan proses regenerasi kulit, dan mendukung pembentukan ulang bekas luka. Bekas luka menjadi lebih rata, lebih cerah dan lebih halus,” kata Brand Manager Hansaplast Alanna Alia Hannantyas secara virtual baru-baru ini, Minggu (6/3).
Dokter Spesialis Kulit, dr. Nadia Wirantari, SpKK mengatakan setiap luka perlu dirawat dan membutuhkan kelembaban untuk mempercepat proses penyembuhannya. Menurutnya penyembuhan luka merupakan proses yang alami.
Beberapa Fase Penyembuhan Luka
Ada fase dan waktu yang dibutuhkan tubuh dari fase penghentian perdarahan, peradangan, kemudian tumbuh jaringan baru (jaringan granulasi), jaringan epitel baru, kemudian luka menjadi matur. Lalu terjadi proses re-modeling bekas luka (bisa sampai 1-2 tahun).
Cara Merawat Luka
Dalam perawatan luka sendiri harus dijaga bersih dan lembap. Kemudian dibantu dengan plester.
Kemudian seseorang perlu nutrisi yang baik agar pemulihan luka lebih cepat. Kemudian dapat menggunakan plester bekas luka untuk memperbaiki tampilan bekasnya.
“Plester bekas luka yang digunakan harus sesuai peruntukannya dengan keadaan luka, menempel dengan baik, nyaman dipakai, dan tidak menyebabkan iritasi atau alergi,” kata dr. Nadia.