JawaPos.com- Penataan kawasan kumuh terus dilakukan Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DCKPKP) Pemkab Gresik. Setelah penataan kawasan heritage, kawasan minapolitan di Desa Randuboto, Sidayu, pun segera digarap.
Jika dilihat maket pengerjaannya, kawasan tersebut nanti semakin bersih dan lebih tertata indah. Bahkan, Pemkab Gresik merencanakan tempat wisata selain konsep minapolitan.
Kepala DCKPKP Pemkab Gresik Ida Lailatus Sa’diyah menyatakan, pihaknya sudah menyurvei lokasi beberapa waktu lalu. Nanti rumah-rumah di kawasan tersebut mundur sekitar 15 meter dari bibir Bengawan Solo.
Terdapat bangunan-bangunan bercorak dhurung khas Bawean yang menjadi ikon kawasan tersebut. Menurut dia, konsep penataan minapolitan itu mengacu mata pencaharian masyarakat Sidayu. Yakni, nelayan karena lokasi perikanan yang terkenal sejak dulu. Hanya, kawasan tersebut belum dikembangkan sedemikian rupa.
Perlu diketahui, minapolitan merupakan pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan berdasar prinsip-prinsip yang terintegrasi, efisiensi, berkualitas, dan percepatan.
Ida menyebutkan, terdapat dua tahap pengerjaan penataan kawasan minapolitan itu. Tahap pertama akan dikerjakan 2022 dan tahap kedua dikerjakan 2023. Secara garis besar, pengerjaan itu akan menyasar 5 ruas jalan, 5 ruas saluran, dan 85 rumah tidak layak huni (RTLH), serta sertifikasi BPN sebanyak 300 rumah.
’’Nanti di sana diperbaiki semua. Ada sanitasi komunal, sarana pemadam kebakaran, air bersih, serta pengelolaan sampah. Untuk 2023, pengerjaan akan dilakukan di seberang sungai,’’ ucapnya.
Karena itu, pihaknya berharap penataan yang dilakukan pemerintah tersebut juga didukung masyarakat. Pihaknya tidak ingin kawasan yang sudah tertata rapi kemudian tidak dirawat.