JawaPos.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam negara Barat dan menyebut dengan istilah Rajanya Bohong terkait soal sanksi untuk Rusia dalam bidang ekonomi. Putin telah mengecam Barat dengan istilah itu saat mendiskusikan ekonomi Rusia dengan Perdana Menteri Mikhail Mishustin dan pejabat tinggi lainnya menyusul pengenaan sanksi besar-besaran terhadap Moskow.
“(Mishustin) dan saya membahas topik ini, tentu saja mengingat sanksi yang disebut komunitas Barat seperti yang saya sebut dalam pidato saya ‘Rajanya Bohong’, sekarang coba diterapkan terhadap negara kita,” kata Putin.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan rudal strategis dan armada Utara dan Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan sesuai dengan perintah dari Putin. Hal ini menurut sebuah laporan oleh kantor berita Interfax.
Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan bahwa pergeseran tugas di pos komando Pasukan Rudal Strategis, Armada Utara dan Pasifik, dan Komando Penerbangan Jarak Jauh mulai melaksanakan tugas tempur dengan personel yang diperkuat.
Ancaman Putin soal pasukan nuklir harus bersiaga penuh meningkatkan ketakutan negara Barat bahwa pasukan Rusia dapat menggunakan senjata nuklir dalam konflik dengan Ukraina. Keputusan ini sangat mengkhawatirkan dunia.
Ancaman itu terjadi setelah Ukraina menghabiskan malam ketiga usai diserang oleh pasukan Rusia setelah invasi awal pada Kamis pekan lalu. Di kota-kota di Rusia dan negara-negara lain di seluruh dunia protes masih berlangsung terhadap serangan itu.