JawaPos.com-Alie Sesay langsung berlari ke arah bench Persebaya Surabaya setelah mencetak gol pada menit ke-90+3. Dia merayakan gol perdananya bersama Persebaya itu bersama staf pelatih dan ofisial.
Gol tersebut semakin istimewa karena mengantarkan Green Force meraih kemenangan atas Madura United di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, tadi malam.
Selebrasi yang juga sebuah ungkapan emosi dari sederet kejadian janggal selama pertandingan. Ya, Persebaya jelas kecewa dengan kepemimpinan wasit Agus Fauzan Arifin yang beberapa kali membuat keputusan yang merugikan.
’’Saya tentu sangat emosional, gol itu penting. Memenangkan pertandingan dengan wasit yang melakukan dua kesalahan fatal, tidak memberikan penalti untuk kami,’’ ucapnya.
Alie dan skuad Persebaya memang merasa dicurangi oleh wasit asal Jogjakarta itu. Meski sempat mencetak gol cepat melalui Bruno Moreira pada menit ke-2, lalu dibalas Madura United melalui gol penalti Alberto Goncalves pada menit ke-29, Green Force sebenarnya bisa menang lebih dari dua gol tadi malam.
Itu jika wasit memberikan hadiah penalti saat Samsul Arif dijatuhkan oleh Fachruddin Aryanto pada menit ke-71 di kotak terlarang.
Samsul dijatuhkan tepat di hadapan wasit Agus. Tapi, dia tidak memberikan penalti kepada Persebaya. Malah, memberi kartu kuning kepada Bruno Moreira yang memprotes secara keras.
Pelatih Persebaya Aji Santoso tidak habis pikir dengan kepemimpinan wasit. Menurut dia, pelanggaran kepada Samsul seharusnya berbuah penalti.
’’Seribu persen harusnya penalti. Biar masyarakat sendiri yang menilai bagaimana kepemimpinan wasit malam ini,’’ tuturnya. “Wasit berdiri cuma dua meter di depan pelanggaran kepada Samsul itu,” imbuh Aji dengan berang.
Kepemimpinan wasit yang tidak adil tersebut sebenarnya sudah dia prediksi sebelum pertandingan. Ketika jumpa pers secara virtual H-1 sebelum pertandingan, Aji takut apa yang dialami Persib Bandung dan Bhayangkara FC soal wasit terjadi pada tim besutannya. ’’Ternyata benar kan? Padahal, saya ini hanya ingin wasit memimpin dengan adil,’’ ungkapnya.
Pria asal Malang itu mengaku tidak butuh dibantu oleh wasit. Dia juga tidak mau dicurangi. ’’Saya hanya ingin adil. Menang ya menang, kalah ya kalah dengan adil,’’ lanjutnya.
Dia bersyukur timnya tampil fight sepanjang pertandingan. Walau dicurangi, Persebaya tetap bisa menang. ’’Kemenangan ini penting agar kami bisa terus berada di jalur juara,’’ terangnya.
Mantan pelatih Persela itu berharap ke depan tidak ada lagi wasit seperti Agus. Tidak ada lagi wasit yang melakukan kesalahan fatal. ’’Karena kompetisi sudah mendekati akhir,’’ harapnya.
Di kubu lawan, pelatih Madura United Fabio Lefundes tidak mau berkomentar soal wasit. Dia juga tidak peduli jika Persebaya mengkritik keras keputusan wasit Agus. ’’Sepak bola itu dimenangkan bukan dengan protes. Tapi dengan apa yang terjadi di lapangan,’’ ujarnya.
Lefundes menambahkan, kekalahan dari Persebaya kemarin dijadikannya pelajaran. Skuadnya harus bisa segera bangkit di pertandingan selanjutnya. ’’Kami tidak boleh melakukan kesalahan di menit akhir lagi,’’ bebernya.