JawaPos.com–Pengendara motor yang melintasi Jembatan Suramadu dari Surabaya ke Madura dialihkan ke bahu jalan jalur roda empat. Itu karena ada perbaikan jaringan listrik.
”Pengalihannya sementara karena beton jalur roda dua dibuka untuk mencari titik gangguan, sekaligus perbaikan,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa seperti dilansir dari Antara di Jembatan Suramadu, Senin (28/2) sore.
Pantauan di lokasi, sejak dari pintu gerbang masuk Jembatan Suramadu di kawasan Kedung Cowek Surabaya, road barrier sudah dipasang. Bahkan hingga menjelang bentang tengah sudah dipasang tali pembatas.
Dengan demikian kendaraan roda empat hanya diperbolehkan menggunakan dua lajur. Pengendara mobil diimbau berada di kecepatan batas maksimal.
Jalur dari arah Madura ke Surabaya tak ada perubahan karena perbaikan difokuskan untuk satu sisi saja.
Menurut Gubernur Khofifah, tim PLN sedang bekerja keras dan berusaha sehingga diharapkan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Termasuk doa dari masyarakat agar perbaikan segera selesai.
”Mohon doa supaya semua lancar dan proses pemulihan elektrifikasi di Madura pulih 100 persen,” ucap Khofifah.
PLN memperkirakan perbaikan listrik di Madura akibat gangguan penghantar 150 kV Ujung-Bangkalan butuh 8–10 hari. GM PLN UID Jatim Lasiran menjelaskan, akibat gangguan tersebut menyebabkan kehilangan beban sebesar 73,35 MW. Sehingga harus dilakukan pemadaman bergilir di wilayah Madura.
Dia menyatakan, PLN berupaya melakukan perbaikan untuk penormalan sedini mungkin dan mengerahkan kurang lebih 120 personel agar penyaluran energi listrik ke Madura kembali normal.
Sejak Sabtu (26/2) malam, personel PLN dari Unit Pelaksana Transmisi yang tergabung dalam tim Emergency Recovery System (ERS) menelusuri penyebab gangguan dan melakukan perbaikan di sisi transmisi.
Selain itu, PLN telah melakukan mobilisasi genset yang dilakukan sejak Minggu (27/2), yakni sebanyak 73 unit dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, untuk mendukung pemulihan sementara di wilayah terdampak.