JawaPos.com-Timnas basket Indonesia menelan empat kekalahan dari empat laga kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 zona Asia grup C.
Terakhir, Andakara Prastawa dkk dibantai Jordania via margin 30 poin dengan skor 64-94. Laga kedua tim berlangsung di Prince Hamza Stadium, Amman, Senin (28/2) dini hari.
Pelatih timnas basket Indonesia Rajko Toroman membeberkan alasan kekalahan timnya. Pertama, kondisi tim kurang ideal. Lalu, penampilan pemain naturalisasi Lester Prosper yang dianggapnya jauh di bawah performa.
Pelatih yang akrab disapa Toro itu menilai, lawan sebetulnya tidak bermain bagus. Timnas sempat mengimbangi dan beberapa kali memiliki kans untuk melakukan tembakan terbuka. ’’Tapi, banyak yang gagal,’’ katanya dalam keterangan virtual kemarin.
Selain itu, permainan tim di bawah ring masih jauh dari kata bagus. ’’Terlalu banyak defense dari luar karena Lester Prosper tidak bermain dengan bagus dan tidak membantu kami meraih poin dari paint area. Aliran bola dari luar ke dalam adalah masalah kami,’’ ujarnya.
Kehadiran Lester sebagai pemain berposisi big man seperti tak berguna. Dia hanya mencetak dua poin dan satu rebound selama 18 menit bermain. Jauh dari Abraham Damar Grahita yang menyumbang 24 poin dan Brandon Jawato dengan 12 poin.
Karena buruknya penampilan Lester, Toro memutuskan mengeluarkan pemain tersebut. Tanpa Lester, permainan skuad Merah Putih malah lebih baik. ’’Di kuarter terakhir, kami bisa bermain lebih baik, mendapat momen yang bagus, melakukan banyak transisi, saling berbagi bola, dan akurasi tembakan yang baik,’’ bebernya.
Saat Lester bermain buruk, para pemain muda Indonesia seperti Yudha Saputera dan Muhammad Arighi justru tampil baik.
’’Untuk kali pertama, saya merasa puas dengan penampilan anak-anak karena saya memberikan kesempatan bermain kepada para pemain muda yang belum pernah tampil di kompetisi profesional,’’ katanya.
Juru taktik asal Serbia itu menilai keduanya punya potensi masuk skuad timnas untuk FIBA Asia Cup 2022. Ya, dengan kekalahan empat laga beruntun, peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia FIBA 2023 sangat berat. Apalagi di jendela ketiga, skuad Garuda ditunggu Arab Saudi (1/7) dan Jordania (4/7).
’’Kita memang menyisakan dua game lagi di Jakarta, tapi tidak akan banyak membantu ke FIBA World Cup,’’ bebernya.
Karena itu, dia menargetkan untuk fokus ke FIBA Asia Cup agar bisa ke FIBA World Cup 2023. Indonesia yang tergabung dengan Arab Saudi, Jordania, dan Australia ditarget bisa tembus 8 besar sebagai syarat minimal untuk lolos.
’’Tentu butuh persiapan lebih matang dan lebih lama agar maksimal. Kami yakin bisa lakukan lebih baik,’’ ucapnya.
Klasemen Grup C Zona Asia
1. Jordania 4 3 1 7
2. Lebanon 4 3 1 7
3. Arab Saudi 4 2 2 6
4. Indonesia 4 0 4 4