JawaPos.com- Teriakan peringatan dari warga akan ada kereta api (KA) yang melintas, seolah tak dihiraukan oleh Subaidah. Dengan santainya ibu-ibu berusia 51 tahun itu berjalan di area jalur KA Dupak Timur IV kemarin (28/2). Akibatnya, Subaidah tersenggol KA barang yang melaju dari Stasiun Kalimas menuju Stasiun Sidotopo.
Warga Jalan Kemayoran Baru, Surabaya, itu pun terpental hingga puluhan meter. Subaidah tewas di tempat dalam kondisi mengenaskan. Berdasar keterangan saksi mata dan petugas, tubuh korban terbelah menjadi dua bagian. Jasad korban lantas dievakuasi ke RSUD dr Soetomo.
Kanitreskrim Polsek Bubutan AKP Oloan Manulang mengatakan, insiden maut tersebut terjadi pukul 08.00. Ketika itu, korban tengah mengambil nasi yang sedang dijemur di pinggir rel. Peringatan berupa teriakan warga dan suara klakson KA telah diberikan. Namun, korban tidak merespons dengan cepat. Akibatnya, kecelakaan tak bisa dihindari.
”Karena tinggal di sana, korban sudah sering beraktivitas di seputar rel kereta api. Jadi, mungkin korban menganggap peringatan dari warga merupakan hal yang biasa,’’ kata Oloan.
Ratusan rumah semipermanen berdiri mengapit jalur KA di lokasi tersebut. Jarak bangunan dengan rel sangat dekat. Hanya 1 meter. Kondisi itu dinilai sangat membahayakan. Bahkan, terkadang warga sekitar juga menjemur pakaian atau barang seperti nasi di area rel KA.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, pendirian bangunan di atas lahan PT KAI jelas melanggar. Apalagi jarak bangunan dengan jalur KA sangat dekat. Yaitu, kurang dari 6 meter. Itu dinilai sangat membahayakan.