JawaPos.com – Selama beberapa hari ke depan, aliran listrik di wilayah Madura mengalami gangguan. Penyebabnya, penghantar arus di wilayah Ujung, Bangkalan, bermasalah. Diperkirakan, situasi itu bakal terjadi paling lama hingga 10 hari mendatang.
Gangguan tersebut cukup signifikan karena terjadi di seluruh kabupaten/kota di Pulau Garam. Diperkirakan, pada siang akan terjadi pemadaman 15 sampai 20 persen dari beban listrik yang dihantarkan pulau tersebut. Saat malam, pemadaman sekitar 30 hingga 40 persen dari beban yang dihantarkan.
Karena itu, PLN UID Jatim berupaya meminimalkan dampak yang terjadi akibat gangguan aliran listrik tersebut. Sejumlah skema bakal diberlakukan.
Salah satunya adalah prioritas distribusi listrik untuk objek-objek vital di Madura. Di antaranya, lingkungan rumah sakit, jalan raya, hingga kawasan pendidikan seperti pondok pesantren.
General Manager PLN UID Jatim Lasiran mengatakan, pihaknya memastikan suplai listrik pada objek-objek prioritas tersebut aman. Kalaupun mati, PLN akan menyiapkan genset. ’’Kami mohon bisa dimaklumi,’’ katanya.
Saat ini tim PLN tengah melakukan perbaikan di Ujung, Bangkalan, selama 24 jam nonstop. Kemarin alat berat yang didatangkan dari Jakarta juga sudah berada di lokasi.
Dia menambahkan, sudah ada target penyelesaian gangguan tersebut. Diperkirakan butuh waktu delapan hingga sepuluh hari. Sebab, prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama. Tim harus membongkar perangkat serta tahapan perbaikan lainnya.
Terkait pelaksanaan perbaikan, Lasiran sudah berkoordinasi dengan pemprov dan empat pemerintah daerah di wilayah Madura. ’’Sosialisasi sudah kami laksanakan. Semoga perbaikan ini bisa selesai dengan cepat,’’ ucapnya.
Sementara itu, Senin, Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi perbaikan jaringan di Ujung. ”PLN sudah berkomitmen dan berusaha agar gangguan ini segera teratasi,’’ ungkapnya.
Untuk mempercepat tahapan perbaikan, ada sejumlah prosedur yang bakal dilakukan. Salah satunya rekayasa arus lalu lintas di sekitar Jembatan Suramadu. ”Karena lokasi perbaikannya di kawasan jembatan, proses pembongkaran akan mengurangi kenyamanan pengendara yang melewati jembatan,” katanya.
Khofifah berharap, proses perbaikan itu lebih cepat dari hitungan yang ada. Dengan begitu, elektrifikasi di wilayah Madura bisa kembali seperti semula. Sebab, perannya begitu vital di berbagai lini. Termasuk sektor usaha di pulau tersebut.