JawaPos.com–Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, siapkan penambahan 17 rute operasional untuk mobil angkutan kota (angkot) modern dari Kementerian Perhubungan (Kememhub).
Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, penambahan rute operasional angkot modern itu dilaksanakan secara bertahap. Pemkot akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Angkutan Jalan (Dirjenhubdat) Kemenhub dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam pelaksanaanya, dari 17 rute saat ini sudah tersedia sebanyak dua rute. Yakni meliputi kawasan Bukit Besar–Sematang Borang dan Sematang Borang–Asrama Haji (Jalan Tanjung Api-api). ”Tahun ini ada dua rute itu, sisanya dilaksanakan secara bertahap,” kata Harnojoyo seperti dilansir dari Antara di Palembang, Senin (28/2).
Menurut dia, Kemenhub dan Pemerintah Provinsi Sumsel merencanakan mobil angkot modern tersebut segera beroprasi di rute tersebut pada April. Sekaligus juga diintegrasikan dengan kendaraan umum lain di Palembang seperti kereta cepat LRT dan Bus Rapit Transit (BST).
Kemenhub juga telah menyediakan sebanyak 5.000 kartu angkutan berisi saldo senilai Rp 25 ribu khusus mahasiswa dan pelajar. Kartu itu bisa digunakan secara elaboratif untuk LRT, BRT, dan angkot, selama satu bulan.
Pengintegrasian ketiga kendaraan umum itu, lanjut Harnojoyo, dilakukan dalam upaya memaksimalkan program Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum (GNKAU) yang diluncurkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Palembang pada Minggu (27/2).
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Suharto menambahkan, mobil angkot modern itu sudah dilengkapi fasilitas penyejuk udara (AC), CCTV, GPS, dan alat pembayaran nontunai (tap-cash). Sehingga dengan fasilitas yang sudah representatif dan ekonomis itu, mobil angkot modern tersebut dipersiapkan untuk menggantikan semua kendaraan angkot konvensional di Palembang.
”Sebab bukan hanya penumpang tapi operator angkot juga mendapat kemudahan, mereka tidak harus menunggu penumpang seperti sebelumnya karena semuanya akan dibayar berdasar kilometer yang mereka tempuh dengan rute yang disiapkan,” terang Suharto.