JawaPos.com–Sarana penarikan tunai dan kegiatan transaksi lain di Bali dengan menggunakan mesin ATM, secara bertahap akan di-nonaktifkan mulai 2 Maret pukul 12.00 wita. Hal tersebut terkait dengan peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944.
”Layanan anjungan tunai mandiri (ATM) akan kembali beroperasi normal mulai 4 Maret pada pukul 06.00 wita,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho seperti dilansir dari Antara di Denpasar, Senin (28/2).
Tetapi untuk layanan perbankan yang berbasis elektronik atau digital seperti mobile banking tetap beroperasi seperti biasa. Yakni sepanjang ditunjang dengan sarana jaringan komunikasi atau internet.
Selain itu, lanjut dia, untuk memperingati kesucian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan perbankan se-Provinsi Bali juga melakukan penyesuaian waktu layanan operasional. Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali tidak melakukan kegiatan operasional dari 2–4 Maret.
”Layanan penarikan dan penyetoran kas perbankan, serta kegiatan pertukaran warkat debet (cek/bilyet giro) ditiadakan sementara,” ucap Trisno Nugroho.
Selanjutnya, menurut dia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali akan kembali membuka layanan seperti biasa pada 7 Maret.
Dalam masa pandemi Covid-19, Trisno kembali mengimbau masyarakat untuk selalu tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan tetap berhati-hati dalam bertransaksi pembayaran.
”Ingat berhati-hati dalam bertransaksi pembayaran secara tunai maupun nontunai dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti username, password, PIN, serta kode OTP (one time password),” kata Trisno Nugroho, mantan Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta itu.
Selain itu, Trisno mendorong penggunaan pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sebab, transaksi nirsentuh itu sejalan dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.