JawaPos.com–Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana menyebutkan kemacetan parah di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Minggu (27/2), akibat 10 kendaraan mogok di tengah jalan.
”Kemarin terjadi kepadatan karena ada beberapa kendaraan mogok di tengah jalan. Ada sekitar 10 kendaraan yang mengakibatkan antrean cukup panjang,” ungkap Suntana seperti dilansir dari Antara di Simpang Gadog, Ciawi, Bogor, Senin (28/2).
Menurut dia, padatnya volume kendaraan di wilayah selatan Kabupaten Bogor itu karena banyak orang yang berlibur saat momentum liburan panjang akhir pekan. Sekitar 80.000 kendaraan masuk ke wilayah Puncak dan Sukabumi dari pintu Tol Ciawi sejak Sabtu (26/2). Dan dari arah sebaliknya ada sekitar 50.000 kendaraan.
”Yang sudah kembali memasuki Tol Ciawi arah Jakarta sekitar 50.000 kendaraan sehingga sisa 27.000 kendaraan di Jalur Puncak atau Jalur Sukabumi,” tutur Suntana.
Dia mengklaim, polisi berhasil mengatasi kemacetan yang videonya viral di media sosial tersebut. Polisi menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan menempatkan beberapa personel di lokasi-lokasi rawan kemacetan.
”Alhamdulillah, dengan rekayasa yang dilakukan anggota di lapangan bersama dengan yang lain, kepadatan bisa terkendali. Saya rasa Polres Bogor bersama instansi lain melaksanakan tindakan yang sangat cepat,” ujar Suntana.
Menanggapi rekaman video yang memperlihatkan layaknya lautan motor di Jalur Puncak, Suntana mengatakan, segera melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak mengendarai kendaraan roda dua secara berombongan.
”Kami akan melakukan sosialisasi, bahkan edukasi. Kalau perlu, melakukan tindakan-tindakan terhadap perilaku pengendara motor yang berjalan rombongan yang suka mengganggu dan mengambil hak jalan pengendara lain,” ucap Suntana.
Sementara itu, Jalur Puncak II di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, menjadi solusi bagi pengendara yang terjebak macet total di jalur Puncak. Sayangnya sebagian besar landasan jalan alternatif itu dalam kondisi rusak.
Senin (28/2) siang, ratusan kendaraan roda dua dan empat dengan tujuan Bogor dan seterusnya memilih melintas di Jalur Puncak II, sebagai upaya menghindari macet total hingga belasan jam di jalur Puncak yang sejak dua hari dipadati kendaraan pendatang.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, pihaknya berharap pemerintah pusat segera mengabulkan pembangunan jalur Puncak II. Sebab, tahun sebelumnya, pemkab sudah menganggarkan dana Rp 6 miliar untuk pembangunan jalan tembus Puncak II menuju jalur utama yang akan dibangun pemerintah pusat.
”Kita berharap segera terwujud pembangunan Puncak II dari anggaran pemerintah pusat. Karena mengandalkan anggaran dari pemerintah daerah sangat minim. Jalur Puncak II merupakan solusi atasi macet di jalur Puncak,” kata Herman.