JawaPos.com – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Arifin Panigoro meninggal dunia di usia 76 tahun. Kabar tersebut dibenarkan oleh Anggota Wantimpres Agung Laksono.
“Iya betul, informasinya dari ajudan dan dari staf di Kantor Watimpres,” ujar Agung Laksono kepada JawaPos.com, Senin (28/2).
Arifin Panigoro wafat pada hari Minggu (27/2) di Mayo Clinic, Rochester, Amerika Serikat pukul 14.29 waktu setempat atau 03.29 WIB.
Agung Laksono mengaku sangat kehilangan sosok Arifin.
“Kami kehilangan teman, sahabat seperjuangan yang aktif jadi Watimpres di akhir hidupnya. Saya baru tahu dia sakit beberapa minggu yang lalu. Kami kehilangan, dan kami berdiskusi cukup intens dalam persoalan politik di dalam negeri,” katanya.
Politikus senior Partai Golkar ini juga menuturkan bahwa Arifin Panigoro meninggal dunia akibat kanker paru-paru.
“Saya dapat informasi kanker paru-paru stadium akhir dan langsung di bawa ke RS Mayo di Amerika Serikat,” ungkapnya.
Agung menuturkan, Arifin akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Hal ini mengingat Arifin telah mendapatkan Bintang Mahaputera dari Presiden RI.
“Beliau berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, tapi semua tergantung pada keluarganya,” tuturnya.
Nama Arifin Panigoro sudah tak asing di dunia bisnis dan politik Tanah Air. Dia merupakan pendiri dan pemilik Meta Epsi Pribumi Drilling Company atau yang terkenal dengan nama MedcoEnergi yang merupakan perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi milik swasta terbesar di Indonesia.
Dalam dunia politik, Arifin sempat bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 1999. Dia pun sempat menjadi ketua DPP dan Ketua Fraksi PDIP pada 2002-2003.
Pada 2005, Arifin mundur dari DPR dan PDIP. Dia membentuk partai sendiri bersama rekan-rekannya yakni Partai Demokrasi Pembaruan.