JawaPos.com – Kodam XVII/Cenderawasih memastikan kabar yang menyebutkan jika bocah SD bernama Makelon tewas dianiaya anggota TNI di Sinak Kabupaten Puncak, Papua adalah hoax. Kabar tersebut sempat menghebohkan media sosial.
Di dunia maya tersebar sebuah foto yang memperlihatkan sejumlah warga tengah membakar jenazah. Jenazah tersebut kemudian disebut tewas akibat dianiaya anggota TNI.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, pihaknya sudah menggelar investigasi untuk perkara tersebut. Hasilnya, dipastikan kabar hoax tersebut disebar oleh pelaku berinisial DM yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah di Sinak.
“Pelaku DM telah mengakui bahwa dirinya merupakan orang yang mengirimkan foto pembakaran jenazah Makeloni Tabuni ke Grup WhatsApp KMPP (Komunitas Mahasiswa dan Pelajar Puncak),” kata Aqsha kepada wartawan, Senin (28/2).
“Komunitas ini beranggotakan alumni mahasiswa yang berkuliah di Jayapura dan saat ini tersebar di seluruh tanah Papua, sedangkan DM berada di Sinak,” tambahnya.
Aqsha mengungkapkan, DM juga mengakui bahwa hanya mengirimkan foto pembakaran di Grup WhatsApp tersebut. Namun, dia membantah sebagai pihak yang membuat narasi hoax di media sosial.
“Aparat keamanan yang dirugikan telah melaporkan DM atas pemberitaan yang melanggar UU, kemudian DM akan diproses hukum oleh pihak yang berwenang terkait pelanggaran UU ITE yang dilakukannya sendiri,” Imbuhnya.
Aqsha mengatakan, setiap kegiatan yang dilakukan oleh satuan jajaran TNI AD di Papua pasti diinformasikan kepada masyarakat dan publik. “TNI AD sangat terbuka dengan seluruh kegiatan yang dilakukan di wilayah Papua. Oleh karenanya, apabila ada hal yang terjadi, bisa dikonfirmasi ke kami terlebih dahulu, sehingga berita terkonfirmasi, akurat dan dapat dipercaya serta tidak menimbulkan keresahan,” tutupnya.