JawaPos.com – Salah satu orang terkaya di dunia sekaligus pendiri SpaceX, Elon Musk, menyatakan kesiapannya membantu Ukraina yang tengah berjuang menghadapi invasi Rusia. Adapun bantuan yang diberikannya merupakan akses kepada satelit telekomunikasi bernama Starlink.
Lalu, apa itu Starlink? Starlink adalah layanan internet satelit yang dikelola oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk. Satelit tersebut kini dilaporkan telah aktif di Ukraina.
Ini terjadi setelah wakil perdana menteri Ukraina Mykhailo Fedorov mengajukan permohonan pribadi kepada Musk melalui Twitter dan memintanya untuk menyediakan negara dengan jangkauan internet di tengah invasi Rusia.
Starlink adalah layanan internet satelit. Pada Februari 2022, ada 2.091 satelit Starlink. Bersama-sama, mereka membentuk jaringan (disebut sebagai konstelasi internet satelit) yang menyediakan sebagian besar bumi dengan jangkauan internet.
Tujuan Starlink adalah untuk menawarkan akses internet latensi rendah. Latensi internet sendiri mengacu pada lamanya waktu antara perintah input dan respons output atau sederhananya, ini mengacu pada kelambatan internet, dan seberapa cepat akses internet dikirimkan.
Saat ini, Starlink menawarkan internet di 29 negara dengan Ukraina menjadi yang ke-29. Meskipun secara teoritis mungkin bagi satelit untuk menawarkan jangkauan internet ke sebagian besar planet ini, secara praktis jangkauan ini dibatasi oleh lisensi dan perjanjian kontrak yang berbeda-beda di setiap negara.
Cara kerjanya, Satelit Starlink diketahui mengorbit bumi dalam orientasi Low Earth Orbit (LEO) atau Orbit Bumi Rendah dalam hal ini sekitar 550 km jaraknya dari bumi. Mereka membentuk jaringan satu sama lain, dan berkomunikasi dengan terminal berbasis darat untuk mengirimkan internet.
Terminal ini seukuran kotak pizza, dan berisi antena gelombang radio yang berbeda. Untuk mengakses satelit Starlink, terminal ini dapat dipasang di mana saja asalkan menghadap langit, misalnya, di atap gedung dan tempat sejenisnya.
Dalam jawabannya kepada Fedorov, Musk mengatakan bahwa “terminal sedang dalam perjalanan”. Dan kini, Starlink disebut telah bisa digunakan untuk warga Ukraina maupun penggunaan penting lainnya di tengah situasi konflik.
Permohonan bantuan pihak Ukraina ke Elon Musk ini terkait kemungkinan situasi terburuk yang akan terjadi di Ukraina di tengah peperangan dengan Rusia yang kini merambat ke berbagai aspek salah satunya adalah cyberwar atau perang siber.
Cyberwar berpotensi mengganggu kelangsungan infrastruktur penting di Ukraina seperti layanan listrik, air, telekomunikasi bahkan akses terhadap internet yang bisa melemahkan pihak Ukraina. (*)