JawaPos.com – Himpunan Alumni (HA) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I di Gedung Alumni, Baranangsiang, Kota Bogor, Minggu (27/2). Delapan program unggulan lahir dari forum tertinggi kedua setelah munas itu.

Ketua Panitia Rakernas I 2022, Alim Setiawan mengatakan, agenda rakernas kepengurusan periode 2021 – 2025 ini mesti digelar hybrid karena kondisi pandemi yang masih fluktuatif. Salah satu tujuan utamanya adalah merumuskan program kerja dan mensinergikan seluruh organ HA IPB.

“Kolaborasi dan sinergi menjadi kata kunci agar rakernas kali ini bisa menjadi semangat pembuka jalan demi mewujudkan Visi dan Misi HA IPB,” ujar Alim kepada JawaPos.com, Minggu (27/2).

Pelaksanaan rakernas ini sendiri diawali dengan penandatangan sejumlah MoU. Diantaranya dengan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait dengan Koordinasi Pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan program Kesejahteraan Sosial.

Ada pula MoU dengan PT Satria Antaran Prima (MoU) tentang penyelenggaraan internship mahasiswa tingkat akhir dan sarjana baru. Ditambah lagi, MoU dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengenai kolaborasi dan pemanfaatan hasil riset dan inovasi.

Ketua Umum DPP HA IPB Walneg S Jas menjelaskan, program kerjanya kali ini melanjutkan dan memperkuat legacy yang sudah dilaksanakan pada periode sebelumnya.Misalnya saja Mentoring Leader, Diaspora Mentoring, hingga gelaran HA IPB Awards. Namun, yang paling baru, HA juga telah merumuskan delapan rencana program baru yang akan akan dimulai pada tahun ini.

Delapan program itu yakni program Wiratani Bangun Desa (Wibasa), yang akan memfasilitasi alumni muda untuk setelah lulus kembali ke desanya, untuk memajukan usaha pertanian di desanya.

“Kita akan launching program Wibasa di Garut, Selasa (1/3) mendatang. Ada 3 kelompok yang akan mendapatkan bantuan modal. Dan rencana dalam waktu dekat akan ada 100 kelompok yang didampingi HA IPB melalui program Wibas ini,” ujar Walneg.

Program lainnya, yakni pengembangan database alumni, pembentukan Business Corner Alumni di beberapa provinsi, edukasi kewirausahaan dan inisiasi pembentukan marketplace, pemberdayaan masyarakat petani dan marginal perkotaan, hingga peningkatan kerja sama dengan beberapa instansi.

“Sementara itu, program ketujuh kita menyiapkan layanan Call Center HA IPB Hotline sebagai media informasi bagi seluruh Alumni IPB yang dilaunching hari ini,” imbuh Walneg.

Kemudian, lanjut Walneg, Program terakhir yakni Business Connect yaitu Kegiatan silahturahmi bisnis yang mengumpulkan alumni IPB yang memiliki usaha untuk bertemu dengan pengusaha IPB dari daerah lain untuk menguatkan kolaborasi.

Kepengurusan periode 2021 – 2025 ini juga akan memperluas pembentukan DPD provinsi, dari 31 menjadi 34 DPD, DPC Kotamadya/ Kabupaten yang semula 197 menjadi 300, dan DPC Internasional (luar negeri), dari 2 menjadi 15. Harapannya DPD sudah lengkap menjadi 34, DPC bertambah minimal 50, dan DPC Internasional bertambah 5 pada tahun ini.

By admin