JawaPos.com–Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan pentingnya kemandirian dan kesiapsiagaan warga terdampak gempa bumi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
”Kemandirian dan kesiapsiagaan sangat penting dalam menghadapi bencana, termasuk gempa bumi,” kata Risma seperti dilansir dari Antara saat meninjau warga terdampak gempa di Nagari Kajai Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, Sabtu (26/2).
Warga masih khawatir dengan gempa susulan yang mungkin terjadi. Untuk itu, mensos sengaja datang melihat dan memberikan semangat kepada korban gempa di Pasaman Barat.
Di lokasi, Mensos langsung mengecek salah satu bangunan terdampak gempa yakni Madrasah Al Wahid di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau. Bangunan sekolah itu rusak di beberapa tempat. Dinding sekolah masih berdiri, namun mengalami keretakan parah dan sangat berpotensi roboh.
Untuk memberikan contoh kemandirian dan kesiapsiagaan, Mensos meminta petugas membawa salah satu tenda merah. Kemudian dia mengajak warga bersama-sama mendirikan tenda tersebut di halaman madrasah.
”Nah, mudahkan. Bapak ibu sementara bisa tinggal di sini. Supaya kalau sewaktu-waktu ada guncangan gempa susulan, terhindar dari bahaya,” ujar Risma.
Seorang nenek bertanya apakah bisa nyaman tinggal di dalam tenda, Mensos menyatakan, akan melengkapi fasilitas tenda sehingga nyaman dihuni. ”Nanti dikasih selimut dan ditambahi karpet yang empuk, ya, nenek,” ucap Risma.
Bersama para tokoh dan masyarakat, Mensos membangun kesadaran agar mereka siap hidup berdampingan dengan bencana. Sebab kalau memindahkan mereka dari desa atau kampung saat ini, bukan perkara sederhana.
”Jadi kita harus siap dengan bencana yang mungkin setiap saat bisa terjadi. Caranya adalah mempersiapkan kemandirian dan kesiapsiagaan. Kalau memindahkan warga tidak sederhana,” papar Risma.
Mensos memberikan motivasi agar masyarakat bersabar menghadapi cobaan dan tidak lengah. ”Tenda ini diserahkan kepada masyarakat. Saya minta terus berlatih, ya, lebih cepat lagi mendirikan tendanya,” ujar Risma.
Untuk membantu warga, mensos juga akan mendirikan lumbung sosial. Di lumbung sosial akan diisi dengan berbagai kebutuhan yang menunjang kelangsungan hidup warga terdampak bencana. Di antara bahan makanan, selimut, karpet, tenda, genset, BBM dan pemurni air.
Untuk keperluan itu, mensos meminta kepada Pemkab Pasaman Barat menentukan dimana titik koordinat lumbung sosial akan didirikan. Saat kunjungan Mensos diserahkan pula santunan ahli waris senilai Rp 15 juta per jiwa.