JawaPos.com – Tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban dampak dari gempa 6,1 SR yang mengguncang Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat (Sumbar). Hasil pencarian hingga Sabtu malam (26/2) pukul 20.56 WIB, dua warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian total korban jiwa dalam gempa darat tersebut menjadi 10 orang.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, seluruh elemen terus bekerja keras melakukan pertolongan terhadap korban. Pencarian terhadap korban meninggal dan hilang terus dilakukan.
Begitu juga warga yang mengungsi terus diupayakan diberikan pertolongan. “Agar masyarakat yang terdampak langsung ini segera mendapat pertolongan. Paling tidak hak kebutuhan dasarnya ini dapat segera kita penuhi,” kata Suharyanto dalam siaran pers, Minggu (27/2).
Hasil kajian cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar bersama BPBD Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman, mencatat ada sebanyak 42 orang luka berat, 346 luka ringan, 4 orang masih dinyatakan hilang, dan 13 ribu jiwa mengungsi.
Lebih rinci, korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia tercatat dari Kabupaten Pasaman Barat ada sebanyak 4 orang, luka berat 37 orang, luka ringan 310 orang, dan kurang lebih 10 ribu jiwa mengungsi di 35 titik pengungsian yang berada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali.
Kemudian dari Kabupaten Pasaman dilaporkan ada 6 orang meninggal dunia, luka berat 5 orang, luka ringan 36 orang, 3 ribu jiwa mengungsi, dan ada 4 orang tertimbun material longsoran yang hingga kini masih dalam proses pencarian dan pertolongan.
Di samping itu, Kabupaten Lima Puluh Kota melaporkan sebanyak 53 jiwa dari 16 KK terdampak dan 2 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Selanjutnya di Kabupaten Agam dilaporkan ada seorang bayi mengalami luka-luka akibat terdampak gempa.
Gempa yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan, 3 unit fasilitas pendidikan rusak berat, 2 rumah ibadah rusak, 1 bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan.
Selain itu, Bukit Lintang Nagari dilaporkan mengalami longsor dan upaya pembersihan material dan pencarian serta pertolongan menjadi fokus utama yang dilakukan tim gabungan. “Kita terlibat secara langsung dan komponen bangsa yang lain untuk menyatukan gerak langkah untuk segera mengatasi dampak gempa,” pungkas dia.