JawaPos.com – Amerika Serikat bersuara atas invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Joe Biden memastikan tak akan berdiam diri setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina.

AS mengumumkan bakal membatasi ekspor ke Rusia. Termasuk dalam aturan pembatasan ini, AS meminta seluruh perusahaan dalam negeri untuk tidak melakukan ekspor perangkat teknologi ke Rusia selain hanya untuk kebutuhan elektronik konsumen.

Mirip dengan apa yang dilakukannya ke Tiongkok, aturan pembatasan ekspor dan transfer teknologi diprediksi bakal bikin Rusia khawatir. Sebab larangan untuk mengekspor chip atau semikonduktor dan peralatan teknologi tinggi lainnya berpotensi membuat Rusia lemah dari sisi penerbangan dan pertahanan yang membutuhkan banyak komponen teknologi tinggi.

Lalu bagaimana hubungan AS dan Rusia?. AS diketahui bermitra dengan Rusia untuk urusan keantariksaan yakni pesawat ruang angkasa International Space Station atau ISS yang diawaki oleh para astronot dari AS dan Rusia. Akankah tindakan militer dan politik Rusia di Ukraina menjungkirbalikkan sains dan eksplorasi di luar angkasa yang telah dilakukan oleh Amerika dan Rusia?

Dikutip dari Independent, untuk saat ini, baik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA maupun Rusia mengatakan mereka masih bekerja sama untuk menjaga ISS tetap beroperasi dan mengudara seperti yang telah mereka lakukan selama gejolak internasional di masa lalu.

“Tim ISS akan terus melakukan operasi penelitian dengan aman di orbit rendah Bumi,” kata seorang juru bicara NASA.

Juru bicara NASA melanjutkan, gejolak internasional antara Amerika dan Rusia ini bukan kali pertama terjadi. Dan, seperti yang sudah-sudah, situasi geopolitik yang sedang tinggi tensi ini dikatakan tidak akan memengaruhi kinerja para astronaut di ruang angkasa.

“Operasi ISS yang sedang berlangsung terus berlanjut, termasuk pekerjaan untuk menerbangkan kru ke pos terdepan orbit dan mengembalikan mereka dengan selamat ke Bumi,” lanjut juru bicara NASA.

Siapa saja tim astront AS-Rusia yang menjaga ISS saat ini? Dilansir dari India Today, saat ini, terdapat tujuh astronot keturunan Rusia, AS, dan Eropa tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional bekerja sama untuk kemajuan ilmiah lebih lanjut. Ketujuh astronot tersebut adalah kosmonot Rusia Anton Shkaplerov, Pyotr Dubrov, astronot Amerika Mark Vande Hei, Raja Chari, Thomas Marshburn dan Kayla Barron, serta satu dari Eropa bernama Matthias Maurer.

By admin