JawaPos.com – Kementerian Luar Negeri tengah berupaya melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Ukraina ke lokasi yang lebih aman. Hal ini menyusul serangan penuh yang dilakukan oleh Rusia ke ibukota Ukraina, Kyiv. Sebanyak 153 WNI sudah lapor diri ke KBRI dan kini berada di lokasi yang aman. Meski begitu, Rumania dan Polandia dipilih menjadi lokasi evakuasi yang bakal segera dilakukan.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, total WNI yang berada di Ukraina sebanyak 153 orang antara lain di Kyiv 82 orang, Odessa 25 orang, Chernihiv 9 orang, Kharkiv 4 orang, dan Lviv 3 orang. Sebanyak 82 WNI sudah berkumpul di KBRI Kiev sebagai titik lokasi untuk evakuasi.
“WNI yang ada di KBRI Kiev maupun yang masih berada di luar kantor KBRI di Kiev juga dalam kondisi aman dan sehat. Kami sudah menyiapkan tim untuk mereka yang masih di luar KBRI segera menjemput mereka, agar segera bergabung dengan rombongan yang akan meninggalkan Ukraina menuju ke Polandia dan Rumania,” kata Judha secara virtual, Sabtu malam (26/2).
Kemenlu melakukan penjemputan WNI yang ada di Odesa, Chernihiv, Kharkiv, dan Lviv. Judha menambahkan, evakuasi WNI ke lokasi yang aman yaitu Polandia dan Rumania akan dilakukan secepatnya, dengan melihat perkembangan situasi di lapangan.
“Kami akan bergerak kalau sudah ada jalur aman bagi warga negara kita yang menuju ke Polandia dan Rumania,” jelasnya.
Kendala yang ada saat ini yakni terdapat pemberitahuan dari otoritas penerbangan menyampaikan bahwa penerbangan sipil saat ini dilarang di Ukraina. Dalam proses evakuasi, lanjut dia, pihaknya sudah membentuk tim yang terdiri dari unsur Kemenlu dan TNI, serta sudah menyiapkan pesawat.
“Kami sedang mempersiapkan prosedur evakuasi untuk keluar dari Ukraina. Dan kita terus menjalin komunikasi dari berbagai pihak untuk menjamin keselamatan WNI,” papar Judha.
Ia meminta seluruh WNI yang ada di Ukraina untuk tetap tenang dan tidak panik. Pihaknya juga menyiapkan tim konseling untuk WNI.
“Ketenangan jadi kunci utama. Memang terdengar ada suara sirine, ledakan bom, tentu akan membuat mereka takut sangat manusiawi sekali. Kami sudah siapkan tim konseling untuk mengadapi proses situasi krisis ini,” tegasnya.