JawaPos.com – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berpeluang mengiat hari ini seiring dengan sentimen pasar keuangan yang terlihat lebih positif terhadap aset berisiko. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI), saat ini Rupiah ada di level 14.362 per dollar AS.
“Indeks saham Asia terlihat dibuka menguat. Rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dollar AS,” kata analis keuangan Ariston Tjendra kepada JawaPos.com, Rabu (23/2).
Ariston mengungkapkan, NATO membalas dekrit yang dikeluarkan Putin dengan sanksi ekonomi dan belum ke arah perlawanan militer. “Ini mungkin yang sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi perang,” tuturnya.
Selain itu, kasus Covid-19 secara global sudah menurun. Bahkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Inggris, masyarakatnya sudah dibebaskan untuk tidak memakai masker. Hal ini mendorong aktivitas perekonomian untuk kembali bergerak normal seperti sebelum pandemi.
“Ini bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko termasuk Rupiah,” ungkapnya.
Meskipun demikian, kata Ariston, pelaku pasar masih mewaspadai konflik antara Rusia dan Ukraina karena konflik tersebut masih berpotensi meninggi, dan masih terbuka potensi terjadinya perang. Harga aset berisiko masih berpeluang tertekan lagi.
“Rupiah mungkin bisa bergerak menguat ke kisaran 14.330, dengan potensi pelemahan ke kisaran 14.380,” pungkasnya.