JawaPos.com – Di tengah lonjakan kasus Covid-19, angka keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) masih cukup menampung pasien. Sejumlah rumah sakit di daerah juga menjamin ketersediaan tempat tidur dan tenaga kesehatannya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan keterisian tempat tidur untuk isolasi kasus Covid-19 masih memadai. Jumlah pasien yang diisolasi saat ini masih cukup rendah.
Sebagai hasilnya, pasien yang dirawat di rumah sakit hingga Minggu (20/2) masih bisa dikendalikan di angka 38 persen dari total kapasitas nasional, hanya meningkat 1 persen dari posisi sebelumnya di 37 persen pada Sabtu (19/2) kemarin. Angka pasien sembuh hari ini juga telah mencapai 32.873 per harinya.
“Kami akan terus memprioritaskan pelayanan kesehatan rumah sakit hanya untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis dan yang memiliki komorbiditas saja, untuk menahan tekanan pada rumah sakit sampai kita melewati puncak gelombang Omicron nantinya,” ujar Siti Nadia Tarmizi secara virtual, Selasa (22/2).
“Kita ketahui pada saat varian Delta kita memiliki 140 ribu kapasitas tempat perawatan, sementara saat ini yang kita sediakan baru sekitar 90 ribu,” kata Nadia.
Nadia meminta masyarakat diharapkan tetap tenang karena pemerintah sudah lebih siap menghadapi fase peningkatan gelombang varian Omicron mengingat pembelajaran di gelombang Delta pada Juli–Agustus 2021. “Kami memprediksi bahwa peningkatan kasus di pulau Jawa, di luar Jawa, dan Bali akan mulai terjadi dalam beberapa minggu ke depan melihat pola dari pembelajaran selama gelombang Delta sebelumnya,” kata Nadia.
Daerah Siap Tampung Pasien Covid-19
RS Rapha Theresia Jambi menjadi salah satu RS di daerah Sumatera yang telah beroperasi penuh dan siap memberikan pelayanan bagi pasien Covid-19. Direktur RS Rapha Theresia Jambi, dr. Natalia Sentosa, MARS, menegaskan pihaknya siap mendukung pemerintah sebagai Rumah Sakit Pelayanan Covid-19. Sedikitnya 1 lantai khusus untuk pasien Covid-19.
“Kami menyiapkan satu lantai khusus untuk perawatan isolasi Covid-19 berkapasitas 30 bed, di mana 2
diantaranya berfungsi sebagai ICU khusus Covid-19 lengkap dengan dukungan ventilator. Kami siap
membantu pemerintah melayani masyarakat secepatnya, apabila penetapan sebagai Rumah Sakit
Pelayanan Covid 19 melalui SK Gubernur Jambi sudah turun,” ungkap dr. Natalia.
Tak hanya pasien Covid-19, pihaknya juga terus berupaya mengembangkan layanan lain seperti Trauma & Tumor Center. Sedikitnya 3,8 juta jiwa penduduk provinsi Jambi yang membutuhkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yang ada di kota Jambi.
Tak hanya ruang isolasi dan ICU, persiapan seperti IGD dan ambulans standar 119 yang siaga 24 jam, layanan diagnostik dengan CT Scan 128 Slices, layanan Hemodialisa, ICU dan NICU yang dilengkapi ruang isolasi, Ruang Operasi Modular dengan sistem filtrasi HEPA, serta kolam hidroterapi untuk memaksimalkan layanan rehabilitasi medis juga tersedia. Dan tentunya tenaga kesehatan disiagakan terdiri dari 23 Dokter Spesialis berpengalaman antara lain spesialis obgyn, anak, gizi, penyakit dalam, jantung, saraf, mata, THT, gigi, radiologi, serta rehabilitasi medis.