JawaPos.com–Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, hampir separo dari pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 di wilayahnya belum menjalani vaksinasi atau baru mendapat vaksinasi dosis pertama.
”Hingga Selasa (22/2), jumlah pasien meninggal dunia selama periode 2022 tercatat 53 orang. 29 orang di antaranya belum divaksin lengkap, ada juga yang belum divaksin,” kata Hendrar Prihadi seperti dilansir dari Antara di Semarang.
Sebanyak 24 pasien lain yang meninggal karena Covid-19, menurut dia, tercatat memiliki penyakit penyerta atau masuk dalam kategori lanjut usia.
Wali Kota menjelaskan, status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Semarang naik dari level 2 ke 3. Sebab, dalam sepekan terakhir angka kasus Covid-19 di Semarang meningkat signifikan. Jumlah penderita Covid-19 di Semarang pada Selasa (22/2) tercatat 746 orang.
Pemerintah Kota Semarang melakukan penyesuaian kebijakan mengacu pada ketentuan PPKM level 3, termasuk membatasi jumlah pengunjung pusat perbelanjaan maupun tempat hiburan maksimal 60 persen dari kapasitas ruang serta membatasi tamu acara pernikahan maksimal 25 persen dari kapasitas ruang tanpa sajian makanan di tempat.
Wali Kota menyatakan sanksi tegas akan diberikan kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan PPKM, termasuk di antaranya pencabutan izin usaha.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta masyarakat tidak panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat terkait dengan naiknya level PPKM di Jawa-Bali menjadi level 3.
”Tetap tenang, pemerintah terus mengevaluasi persiapan dalam menghadapi peningkatan kasus. Kerumunannya dikurangi, bukan dilarang, dikurangi. Dikurangi kegiatannya, ekonomi masih berjalan, ibadah juga berjalan, tapi dibatasi,” terang Ganjar.
Ganjar menjelaskan, pemerintah terus mengevaluasi persiapan dalam menghadapi peningkatan kasus dan memastikan tempat isolasi terpusat juga disiagakan. ”Kami minta untuk cek satu per satu, termasuk rumah sakit darurat. Kemarin isoter-isoter itu kita juga siapkan dan rumah sakit darurat yang di Asrama Haji Donohudan dibuka lagi,” ujar Ganjar.
Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu menegaskan, situasi saat ini lebih siap, karena rumah sakit sudah punya pengalaman ketika menangani lonjakan kasus Covid-19 varian Delta.
”Beberapa rumah sakit pengalaman menangani Delta, dulu banyak yang menambah isotank untuk oksigen, sehingga cadangannya relatif akan lebih banyak,” papar Ganjar.
Ganjar juga mengimbau masyarakat menunda perjalanan yang sekiranya tidak perlu. ”Warga juga tetap pakai masker, tetap jaga kesehatan dan kalau jalan atau pergi meninggalkan tempat, kalau nggak perlu ya nggak usah, tapi toh kalau harus jalan, tolong dipakai maskernya,” ucap Ganjar.