JawaPos.com — Serial Layangan Putus yang dibintangi Reza Rahadian, Anya Geraldine, dan Putri Marino dibajak usai sukses besar. WeTV selaku platform resmi yang menyiarkan serial itu mengaku sangat dirugikan baik secara nama baik maupun secara finansial lantaran serial originalnya dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka pun membawa ini ke ranah hukum.
Kerugian secara meteri diperkirakan sangat besar. Namun Lesley Simpson selaku Country Head WeTV dan iflix Indonesia yang juga produser Layangan Putus masih enggan menyebutkan angka total kerugian. Dia mengaku total kerugian yang masih didalami lebih lanjut.
“Untuk total kerugian masih dihitung. Tapi kerugian kita bukan hanya materi, tapi pencemaran merek dagang WeTV. Ini kami anggap pelanggaran serius sekali,” kata Lesley di Polda Metro Jaya.
Kasus ini sudah masuk ke ranah hukum dilaporkan oleh MD Entertainment beberapa waktu lalu dan kini sedang dalam proses penyeledikan. Sejumlah saksi dari pihak pelapor pun diperiksa oleh penyidik, salah satunya Lesley Simpson.
Dia enggan memberikan informasi seperti apa model pembajakannya dan dimana hal itu terjadi. Lesley mengaku hal ini masih dalam proses pendalaman di kepolisian. Yang pasti, dia menyebut pencurian atau pembajakan ini dilakukan dan disebarkan melalui platform digital.
”Sedang dalam penyelidikan bocornya seperti apa, kami percaya polisi yang selidiki,” katanya.
Lesley juga mengungkapkan, pihak terlapor yang harus bertanggung jawab secara hukum atas kejadian ini telah diketahui. Namun dia juga enggan memberi tahukannya ke publik.
Dia menegaskan kasus pembajakan ini tidak boleh dianggap remeh. Sebab masalah ini sangat merugikan industri hiburan di Indonesia.
Lesley dalam sejumlah kesempatan jumpa pers memang kerap menyentil akun Telegram yang dianggapnya sudah sangat meresahkan. Sebab akun akun tersebut melakukan pembajakan atas sebuah karya film atau series.
“Yang meresahkan akun-akun itu jumlah pengikutnya besar sekali sampai ratusan ribu,” keluh Lesley.